linimassa.id – Momen pergantian tahun banyak dimanfaatkan berbagai kalangan dengan beragam kegiatan. Selain berkumpul dengan keluarga dan aktivitas lainnya, umat Islam juga mentradisikan membaca doa akhir dan awal tahun.
Doa akhir tahun terlebih dahulu dibaca dan kemudian disusul dengan doa awal tahun. Kedua doa tersebut dapat dibaca secara bersama-sama atau berjamaah, dan bisa dipula dibaca sendirian.
Pada kitab Maslakul Akhyar karya Habib Utsman bin Yahya, Mufti Jakarta abad ke-19-20 M, tercantum doa awal dan akhir tahun tersebut.
Doa Akhir Tahun
Berikut ini doa akhir tahun yang hendaknya dibaca sebanyak 3 kali.
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya: “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”
Doa Awal Tahun
Sedangkan berikut ini adalah bacaan berdoa awal tahun yang dibaca dengan harapan Allah menganugerahkan rahmat, lindungan, kesehatan, keharmonisan, keselamatan, kelapangan rezeki, jodoh, karir, wafat husnul khatimah, dan berbagai kebaikan lainnya.
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya: “Tuhanku, Kau Yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”
Doa awal tahun ini dibaca sebanyak 3 kali dalam rangka menyambut tahun baru. Dengan doa ini, kita berharap anugerah dan kemurahan Allah untuk kita pada tahun baru ke depan. Demikian juga hendaknya mengisi pergantian tahun dengan amalan terbaik. Dari mulai memperbanyak bacaan shalawat, istighfar, membaca Al-Qur’an, sedekah dan ibadah lain.
Hukum
Adapun membaca doa akhir dan awal tahun baru Hijriyah pada saat tahun baru Masehi hukumnya boleh dan tidak ada dalil yang melarang. Hukum kebolehan tersebut asalkan tidak meyakini doa itu sebagai doa warid atau yang bersumber langsung dari Nabi Muhammad SAW.
Dalam Islam, berdoa merupakan salah satu amalan yang dapat dikerjakan dalam berbagai kondisi. Begitu pula saat momen pergantian tahun, terdapat doa yang bisa diamalkan oleh umat Islam.
Ini berisi ungkapan syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT sekaligus berisi harapan agar diberi kemudahan dalam menjalani hidup.
Doa yang bisa dibacakan di momen pergantian tahun adalah berupa doa akhir dan awal tahun. Berdasarkan buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, doa akhir tahun bisa dibaca dengan harapan dapat terhindar dari godaan atau tipu daya setan dan diampuni dosanya setahun sebelumnya.
Sejatinya, kaum muslimin sangat dianjurkan untuk berdoa. Adapun anjuran berdoa dapat dilihat pada salah satu firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Gafir ayat 60.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَࣖ
Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina-dina.'”
Perihal hukum membaca doa akhir dan awal tahun, terdapat dua pendapat berbeda. Ada yang menyebut bahwa membaca doa akhir dan awal tahun termasuk dianjurkan, sedangkan yang lain berpandangan jika doa tersebut bukan termasuk anjuran Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana penelusuran detikHikmah, belum ditemukan dalil sahih dari Al-Qur’an dan hadis mengenai anjuran membaca doa akhir dan awal tahun. Namun, sebagian ulama menyandarkan dalil doa ini terhadap dalil tentang berdoa secara umum. (Hilal)