linimassa.id – Ikan satu ini bukan sembarang ikan. Ikan napoleon atau biasanya disebut Napoleon Wrasse, atau Humphead Wrasse (Cheilinus undulatus) merupakan ikan karang berukuran besar dari familia Labridae.
Napoleon dikategorikan sebagai ikan yang hampir punah. Ini karena ikan napoleon menjadi jenis ikan layak konsumsi di sejumlah negara Asia, seperti Singapura, Hong Kong, China, dan Taiwan. Harga jualnya yang tinggi pun mengundang eksploitasi besar-besaran terhadap ikan ini.
Ukurannya bisa mencapai 3 m dengan berat 190 kg. Ikan Napoleon ditemukan di terumbu karang, terutama di kawasan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Ikan ini mempunyai pola reproduksi hermafrodit protogini dengan sebaran di wilayah perairan India-Pasifik.
Ikan napoleon merupakan jenis ikan karang yang mempunyai daya tarik menarik bagi para penyelam untuk menikmati wisata alam bawah laut.
Ikan napoleon mempunyai ponok masuk dalam keluarga ikan wrasse. Mengutip buku Pembenihan Ikan Laut Ekonomis Secara Buatan susunan M. Ghufron dan Andi Tamsil, ikan napoleon di beberapa daerah di Indonesia dikenal dengan sejumlah nama, seperti Maming, Laraluca, Lemak, Lambe, atau Siomae.
Di luar negeri, ikan ini disebut orang Australia dengan nama Humphead Maori Wrasse, yang dibedakan karena bagian mukanya tepatnya di belakang mata mempunyai guratan-guratan yang menyerupai hiasan muka orang Maori.
Guratan-guratan tersebut berwarna krem (kuning susu) yang saling tumpang tindih pada bagian hidung dan pipi, kemudian meluas ke atas badan dan seberang ujung sirip dada. Badannya disepuh dengan warna hijau cerah dan di bagian atas seluruh seluruh sirip-siripnya berwarna coklat.
Panjang ikan ini bisa mencapai 1.5 meter. Dan beberapa ikan bisa mencapai ukuran sampai 180 kg pada usia 50 tahun. Ketika muda, ikan napoleon terlihat pucat dengan garis-garis vertikal lebih gelap. Begitu dewasa, warna tubuhnya menjadi hijau kebiru-biruan dengan garis-garis lebih jelas.
Bibirnya menebal macam bibir Mick Jagger. Bagian atas kepalanya pun, di atas mata, menjadi benjol ke depan. Karena ponoknya itu, orang pun menamainya Wrasse kepala berponok (Humphead Wrasse).
Tropis
Ikan Napoleon (Cheilunus undulatus) merupakan salah satu ikan karang besar yang hidup pada daerah tropis, sub tropis, sampai ke daerah temperate.
Ikan ini hidup di daerah pesisir pantai dekat dengan terumbu karang, beberapa jenis hidup di daerah rumput laut di dasar perairan sampai pada kedalaman 50 m.
Kehidupan hewan ini umumnya sama dengan ikan karang lain yang hidup secara soliter. Para penyelam biasanya menemukan ikan ini berenang sendiri pada daerah sekitar karang.
Dan biasanya sangat jinak dengan para penyelam. Ikan ini biasanya tidak terusik dengan aktivitas para penyelam. Kebiasaan hidup sendiri pada kedalaman tertentu membuat hewan ini sangat dinantikan oleh para penyelam untuk melihat atau bahkan memotret hewan ini.
Biasanya ikan berenang sendiri mencari makan didaerah dekat karang, karena makanannya yang berupa beberapa jenis sea urchin, molusca dan crustacean memang banyak berada pada daerah sekitar karang.
Ciri
Dilansir jurnal milik Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), ikan napoleon dapat tumbuh mencapai panjang 200 sentimeter atau 2 meter dan berat 190 kilogram. Ikan ini juga mempunya badan yang agak tinggi.
Pada napoleon muda, lengkung kepala bagian atas agak cembung. Sementara di ikan dewasanya, bagian dahi ini sangat menonjol. Tak hanya itu, rahang ikan ini juga menonjol dengan bibir tebal.
Badan ikan muda berwarna abu-abu kecokelatan, dan ikan dewasa dengan warna kehijauan. Terdapat garis cokelat kehijauan yang bergelombang pula pada kepala bagian bawah ikan ini. Serta di bagian atas matanya ada bintik-bintik hitam.
Ciri fisik khas ikan napoleon yang mudah diidentifikasikan dari ikan lain, yakni memiliki gurat hitam di belakang mata, bibir tebal, dan dahi yang menonjol.
Napoleon termasuk ikan karnivora. Karena itu, ikan ini senang memangsa ikan-ikan kecil seperti ikan lemuru, tembang, kembung, teri, bahkan kepiting, rajungan, dan udang.
Makan
Cara makannya adalah dengan membongkar karang mati dengan gigi besarnya untuk mencari siput dan cacing-cacingan yang terkubur. Mereka gemar sekali makan kerang-kerang yang berukuran besar seperti Triton.
Ikan ini sanggup memecahkan cangkang kerang-kerangan tersebut dengan mudah untuk diambil dagingnya. Bunyi gerusan mulutnya ketika makan, sangat menarik bagi para penyelam sehingga di ibaratkan seperti sekelompok anak-anak yang sedang memakan kembang gula.
Kadang-kadang juga ikan besar ini mengasah giginya pada karang massif (padat) sehingga meninggalkan bekas goresan yang menakjubkan. Ikan ini termasuk hewan langka mulai tahun 2009.
Populasi
Ikan ini mempunyai pola reproduksi yang Hermafrodit protogini. Biasanya ikan ini lahir sebagai hewan jantan dan akan berubah menjadi betina saat menjelang dewasa.
Sehingga kadang ditemukan dominasi jantan pada satu populasi ikan kecil sampai ukuran sedang dan akan berubah menjadi dominasi populasi betina saat mendekati matang gonad. Ini memang fenomena unik dialam yang merupakan salah satu strategi sebagian besar hewan laut untuk mempertahankan kehidupan populasi mereka.
Di sini ikan napoleon jantan ada dua tipe, yakni mereka yang terlahir sebagai jantan dan tetap sebagai jantan sejati sampai akhir hayat, dan mereka yang memulai hidup sebagai betina dan dalam masa kehidupan berikutnya berubah fungsi sebagai jantan! Perubahan menjadi betina biasanya terjadi setelah berumur 5 – 10 tahun atau berbobot badan kurang dari 10 – 15 kg.
Namun, pergantian kelamin dan bagaimana perubahan kelamin terjadi masih menyimpan misteri. Ada sejumlah faktor yang diperkirakan bisa mendorong perubahan jenis kelamin tadi. Yakni hubungan antarikan napoleon jantan dan dominasi sosial, atau dalam hal lebih spesifik, ukuran tubuhnya.
Ikan napoleon betina bertelur sepanjang tahun di pinggir atau bagian luar lereng terumbu karang. Proses bertelur ini terjadi dalam kelompok maupun berpasangan. Kegiatan bertelur dalam kelompok sungguh dramatis.
Aktivitas itu dimulai dengan berkeliling bersama secara perlahan membentuk suatu kelompok. Saat anggota kelompok bertambah, mereka berenang lebih cepat dan lebih cepat lagi, akhirnya makin rapat membentuk kelompok besar.
Pada puncak hiruk-pikuk tadi, seluruh kelompok naik ke arah permukaan laut kemudian secepat kilat berbalik arah dan meninggalkan sebuah massa telur dan sperma di belakang yang segera terbawa oleh arus.
Jika proses bertelur dilakukan secara pasangan, yang jantan menyiapkan tempat bertelur pada seonggok karang atau batu yang menyolok. Dari sini dia menarik perhatian betina yang lewat, yang kira-kira bisa memberi harapan.
Caranya, di atas calon pasangan dia bergerak ke atas dan ke bawah dan menggetarkan tubuhnya sembari berenang kembali. Kalau siap menerima pinangannya, si betina akan membalasnya dengan memberi sinyal ke ikan jantan yang meminangnya.
Dengan bangga si betina melengkungkan tubuhnya membentuk huruf “S” sembari mempertontonkan perut buncitnya yang berisi telur. Mereka kemudian bertelur dalam suatu gerakan naik turun secara cepat ke permukaan.
Proses bertelur ini berlangsung singkat dalam suatu hari, tergantung pada kondisi setempat. Di areal dengan arus pasang surut yang kuat, bertelur terjadi hanya setelah puncak pasang naik, keadaan yang ideal untuk memindahkan telur ke luar terumbu karang.
Dilindungi
Ikan napoleon menjadi salah satu komoditas bernilai tinggi. Bisa dilihat dari perdagangan ekspor ikan ini yang umumnya menuju Hong Kong, China, Taiwan, dan Singapura. Adapun Indonesia merupakan negara pengekspor ikan napoleon terbesar di Asia Tenggara.
Permintaan pasar yang tinggi untuk ikan napoleon mendorong terjadinya eksploitasi besar-besaran. Akibatnya, populasi ikan ini menurun cukup drastis bukan hanya di Indonesia tetapi juga di beberapa negara.
Hal ini yang menyebabkan ikan napoleon masuk dalam kategori ikan yang terancam punah dalam daftar merah yang dikeluarkan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Dan sejak 1995, Menteri Perdagangan Indonesia mengeluarkan surat keputusan yang melarang ekspor ikan napoleon, baik dalam keadaan hidup atau mati, maupun menjadi barang-barang yang terbuat dari ikan tersebut.
Menteri Pertanian juga kemudian mengeluarkan surat keputusan yang menetapkan larangan penangkapan ikan ini. Selain itu, penangkapan ikan napoleon yang bersifat khusus seperti untuk penelitian dan pembudidayaan harus dengan seizin Kementerian Pertanian. (Hilal)