LINIMASSA.ID – Kaum Muslimin di seluruh dunia sudah mempersiapkan kehadiran bulan suci Ramadhan dengan berbagai cara dalam menyambutnya. Berikut ini cara mengisi waktu ramadhan, mudah dan pahala berlipat ganda.
Kini ramadhan telah tiba sebagai bulan yang penuh berkah, penuh ampunan, dilipatgandakan pahala, disunahkan shalat tarawih, diwajibkan kaum Muslimin berpuasa selama satu bulan penuh, tadarus Al-Qur’an, perbanyak doa, berbuka dan bersahur.
Cara Mengisi Waktu Ramadhan 2025
Oleh karena itu, ramadhan yang sudah hadir ini, mari kita isi dengan berbagai amalan agar kita termasuk hamba yang muttaqin. Berikut ini cara mengisi waktu Ramadhan:
Niat Puasa Ramadhan Malam Hari
Pertama, Niat puasa Ramadhan pada malam hari ketika selesai menunaikan shalat tarawih yang biasa dipimpin oleh iman untuk berniat puasa bulan suci Ramadhan karena tidak niat ibadah puasa di malam hari, baik bersama-sama maupun sendirian maka puasanya tidak syah, maka supaya puasa syah harus berniat. Rasulullah Saw. bersabda “Barangsiapa yang belum berniat untuk berpuasa [wajib] pada malam hari maka tidak sah puasanya” [HR. An-Nasai]. Dikuatkan lagi dengan sabdanya “Barangsiapa yang belum berniat puasa sebelum fajar maka tidak syah” [HR. Abu Daud dan An-Nasai
Niat puasa dari malam hari atau waktu sahur sebelum terbit fajar pagi maka syah ibadah puasanya karena niat dapat mengantarkan kesungguhan hingga tujuan untuk mendapatkan Ridha Allah Yang Maha Kuasa dengan penuh keikhlasan dalam menunaikannya “Tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan Ikhlas” [QS. Al-Bayyinah [ 98]: 5]. Oleh karena itu, ibadah puasa akan bernilah dan syah tergantung dari niatnya “Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya dan setiap orang sesuai dengan apa yang niatkan” [HR. Bukhari dan Muslim].
Shalat Berjamaah
Kedua, Menunaikan shalat wajib berjamaah dan diteruskan dengan shalat tarawih berjamaah di bulan suci Ramadhan sehingga memperoleh nilai dua puluh tujuh derajat “Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian, pahala berlipat ganda sampai dua puluh tujuh derat” [HR. Bukhari dan Muslim]. Dibandingkan dengan shalat sendirian baik di rumah maupun di kantor, maka seharusnya melakukan shalat berjamaah baik di masjid maupun di rumah dengan keluarga.
Shalat berjamah lebih menguntungkan daripada shalat sendirian apalagi di bulan suci Ramadhan yang dilipatgandakan pahalanya. Shalat berjamah mampu mengontrol kehidupan kita, bahkan shalat dengan dasar yang tulus Ikhlas mampu mencegah perbuatan keji dan kemungkaran “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” [QS. Al-Ankabut [29]: 45].
Shalat Tarawih
Ketiga, Menunaikan shalat tarawih di bulan suci Ramadhan selama satu bulan di masjid dengan berjamaah, ada yang menunaikan shalat tarawihnya dengan sebelas rakat dan ada pula yang dua puluh tiga rakat, bahkan ada yang menunaikan lebih dari itu. Semu shalat tarawih itu, bila dilandasai dengan ketulusan, keikhlasan dan semata-mata mengharapkan Ridha Allah Yang Maha Kuasa maka diampuni segala dosanya “Barangsiapa yang mendirikan shalat [tarawih] pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap Ridha Allah, maka diampunilah segala dosa yang telah lalu” [HR. Bukhari dan Muslim].
Fenomena shalat sunnah tarawih di masyarakat Islam memang berbeda-beda, ketika awal selama seminggu masjid penuh, tetapi setelah itu berkurang, bahkan semakin menurun hingga akhir Ramadhan. Ada juga masjid yang selalu penuh dengan jamah, bahkan semakin penuh di akhir Ramadhan. Bahkan sebelum atau sesudah shalat tarawih ada kultum atau memberikan nasehat untuk meneguhkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah karena peringatan atau nasehat itu bermanfaat bagi kaum Muslimin “Dan tetaplah memberi peringatan karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin” [QS. Ad-Dzariyyat [51]: 55].
Melaksanakan Sahur
Keempat, Melakukan sahur puasa di bulan suci Ramadhan karena mengandung keberkahan bagi yang bersahur. Disamping itu untuk memperkuat tubuh sehingga tidak cepat menjadi lapar dan haus, maka disunnahkan makan dan minum ketika sahur menjelang waktu subuh, supaya shalat subuh bisa ditunaikan dengan sempurna.
Keberkahan sahur ini, dikuatkan dengan sabda Rasulullah Saw. “Makan sahurlah kalian karena di dalamnya terdapat keberkahan” [HR. Bukhari dan Muslim]. Kemudian ditegaskan lagi dengan sabdanya “Rasulullah Saw. mengundangku sahur pada bulan Ramadhan. Beliau bersabda “Mari kita menyantap hidangan yang penuh berkah” [HR. Abu Daud, An-Nasai dan Ahmad].
Melaksanakan sahur yang penuh berkahahan ini merupakan anjuran Rasulullah Saw. kepada kaum Muslim yang berpuasa Ramadhan. Hal ini, menunjukkan kasih sayang Rasulullah Saw. kepada umatnya karena Rasulullah Saw. ajarannya tidak memberatkan dan penuh kebaikan karena ajaran Islam sebagai agama yang mengedanpan kesehatan fisik dan spiritual untuk membedakan dengan ajaran agama Yahudi dan Nasrani “Pembeda antara puasa kita dengan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur” [HR. Bukhari dan Muslim].
Ibadah Puasa
Kelima, Menjalankan ibadah puasa Ramadhan sebagai kewajiban setiap Muslim yang baligh dan sempurna akal fikiran serta sehat dan kuat menjalankannya selama satu bulan puasa. Ibadah puasa merupakan perintah Allah yang harus ditunaikan oleh semua kaum Muslimin supaya menjadi hamba-hamba yang beriman dan bertakwa “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” [QS. Al-Baqarah [2]: 183].
Ibadah puasa Ramadhan dapat mencetak umat yang bertakwa kepada Allah karena puasa Ramadhan dengan dasar keimanan dan mengharap Ridha Allah maka akan diampuni segala dosanya. Sebagaimana Rasulullah Saw. bersabda “Barangsiapa puasa di bulan Ramadhan karena keimananan dan mengharap Ridha Allah maka dia diampuni segala dosa yang telah lalu” [HR. Bukhari dan Muslim]. Betapa celaka dan rugi kaum Muslim yang tidak berpuasa Ramadhan sebagai bulan berkah dan ampunan “Celaka sekali yang masuk pada bulan Ramadhan, kemudian [Ramadhan]berlalu sebelum dia diampuni” [HR. At-Tarmidzi dan Ahmad].
Berbuat Baik
Keenam, Berbuat amal kebaikan di bulan suci Ramadhan akan dicatat sebagai amal kebaikan karena Rasulullah Saw. sangat dermawan dan lebih dermawan pada bulan suci Ramadhan. Sebagaimana Rasulullah Saw. bersabda “Nabi adalah orang yang sangat dermawan dan beliau lebih dermawan lagi Ketika bulan Ramadhan pada saat ditemui Malaikat Jibril” [HR. Bukhari dan Muslim]. Termasuk puasa Ramadhan langsung Allah membalas pahalanya “Semua amal anak Adam baginya, melainkan puasa maka sungguh pus aitu bagiku dan Aku akan memberi balasan-Nya” [HR. Bukhari].
Pahala memberi buka orang yang berpuasa sama pahala yang menerima dan yang memberi tanpa dikurangi “Barangsiapa yang memberi makan kepada orang yang berbuka puasa maka dia memperoleh pahala dan pahala bagi yang [menerima makanan] berpuasa tidak dikurangi sedikitpun” [HR. At-Tarmidzi].
Oleh karena itu, infakkan hartamu dijalan Allah, maka Allah akan membalas dan mencukupkan segala kebutuhan hidupnya “Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan)” [QS. Al-Baqarah [2]: 272].
Tadarus Al-Qur’an
Ketujuh, Perbanyak tadarus Al-Qur’an di bulan Ramadhan karena Rasulullah Saw. selalu tadarus dengan Malaikat pada setiap malam bulan Ramadhan “Dan Jibril menemui Nabi setiap malam pada bulan Ramadhan untuk sama-sama membaca Al-Qur’an” [HR. Bukhari dan Muslim]. Membeca Al-Qur’an di masjid selama bulan Ramadhan sehabis menunaikan shalat tarawih menjadi tradisi yang baik karena dapat mendidik anak-anak suka membaca dan mendengar serta melihat hurufnya sehingga menamatkan tadarus Al-Qur’an dalam 30 juz.
Tadarus Al-Qur’an dengan tulus dan Ikhlas mendapatkan pahala, apalagi di bulan Ramadhan sebagai bulan Al-Qur’an “Barangsiapa membaca huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu pahala dan satu pahala diganjar sepuluh kali lipat” [HR. At-Tarmidzi]. Bahkan yang membaca Al-Qur’an masih belum lancar atau bertitah-titah membacanya, maka mendapat dua pahala, sedangkan yang sudah lancar dan mahir dalam membaca bersama Malaikat yang mulia “Orang yang pandai membaca Al-Qur’an akan Bersama Malaikat yang mulia lagi berbakti dan yang membaca tetapi sulit dan terbata-bata maka dia mendapat dua pahala” [HR. Bukhari dan Muslim].
Perbanyak Berdoa
Kedelapan, perbanyak berdoa di bulan Ramadhan karena orang yang berpuasa akan dikabulkan doanya oleh Allah Yang Maha Kuasa “Tiga macam doa yang mustajab, yaitu doa orang yang perpuasa, doa orang yang dizalimi dan orang mufasir” [HR. Al-Baihaqi].
Doa orang yang berpuasa dengan tulus dan Ikhlas akan dikabulkan atas permintaannya dengan mengikuti perintah Allah dan beriman “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” [QS. Al-Baqarah [2]: 186].
Doa hamba yang berpuasa akan didengar dan dikabulkan oleh Allah Yang Maha Kuasa karena doa yang dipanjatkan itu sebagai kunci ibadah dan senjatanya kaum Mukminin. Bahkan Allah benci dan murka terhadap hamba-Nya yang tak pernah berdoa “Barangsiapa tidak pernah berdoa kepada Allah maka Allah murka kepadanya” [HR. Ahmad]. Hamba Allah yang tak berdoa kepada-Nya, berarti dia sombong dan angkuh. Oleh karena itu, supaya doa cepat dikabulkan oleh Allah, maka selalu berbuat baik, yakin dan beramal “Barangsiapa ingin agar doanya terkabul dan kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam kesimpatan” [HR. Ahmad].
Buka Puasa
Kesembilan, Segera berbuka puasa Ramadhan karena ada keberkahan dan kasih sayang Rasulullah Saw. kepada umatnya supaya segera berbuka untuk mengisi perutnya yang kosong dan disunahkan dengan yang manis-manis. Termasuk juga membaca doa buka perpuasa dan membaca basmalah agar lebih berkah. Keberkahan berbuka puasa ini, disabdakan Rasulullah Saw. “Seorang Muslim akan senantiasa memperoleh kebaikan selama menyegerakan berbuka puasa” [HR. Bukhari dan Muslim]. Di tegaskan lagi dengan sabdanya “Apabila malam telah tiba, siang telah hilang dan matahari telah terbenam, orang yang berpuasa segera berbuka” [HR. Bukhari dan Muslim].
Berbuka puasa dengan segera karena Islam memperhatikan Kesehatan dan kekuatan fisik sehingga kuat untuk beribadah dan peradabannya. Di samping itu menunjukkan puasa Islam berbeda dengan puasa Yahudi dan Nasrani yang tidak memperhatikan kemanusian dalam hal berbuka puasa dengan segara. Sebagaimana Rasulullah Saw. menegaskan sabdanya “Agama ini akan senantiasa berjaya selama kaum Muslimin menyegerakan berbuka puasa karena kebiasaan orang Yahudi dan Nasrani memperlambat berbuka puasa” [HR. Abu Daud dan Al-Hakim].
Dari sembilan cara mengisi bulan suci Ramadhan dengan dasar keimanan dan ketakwaan kepada Allah, maka semua itu akan memberikan pahala, ampunan dan kasih sayang Allah, bahkan Allah akan melipatgandakan kebaikan bagi hamba-hamba-Nya selama bulan suci Ramadhan, merugi dan terhalang kebaikan dan kasih sayang Allah kepada hambanya yang tidak tahu diri diberikan kesempatan yang terbaik dan terindah.
Namun tidak mengambil kesempatan itu selama bulan suci Ramadhan, bisa terjadi tidak akan bertemu dengan bulan suci Ramadhan tahun depan karena kita sudah meninggalkan dunia, mumpung masih ada waktu umur yang diberikan Allah untuk menunaikan ibadah puasa dan mengisinya dengan kebaikan dan kebaikan.
Penulis:
Dosen UIN SMH Banten