LINIMASSA.ID – Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis yang sering kali terjadi dalam hubungan yang tidak sehat, baik dalam konteks pribadi maupun profesional.
Perilaku ini bertujuan untuk membuat korban meragukan persepsi, ingatan, atau kenyataan mereka sendiri, sehingga merasa bingung, tidak berdaya, dan kehilangan kepercayaan diri.
Dalam jangka panjang, gaslighting dapat merusak kesehatan mental dan emosional seseorang.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri gaslighting agar dapat mengambil langkah tepat dalam melindungi diri dan memutus siklus manipulasi ini.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri perilaku gaslighting yang perlu kamu kenali dan hindari.
1. Meremehkan perasaan korban
Pelaku gaslighting sering kali meremehkan atau mengabaikan perasaan korban. Mereka mungkin mengatakan bahwa perasaan tersebut berlebihan atau tidak sah, sehingga membuat korban merasa salah atau tidak berhak merasakan apa yang alami mereka.
Contohnya, ketika korban merasa sedih atau marah, pelaku bisa saja berkata, “Kamu terlalu sensitif,” atau “Itu tidak seburuk yang kamu pikirkan.”
2. Senantiasa Menyalahkan Korban
Salah satu ciri utama dari gaslighting adalah pelaku yang selalu menyalahkan korban atas masalah yang terjadi. Mereka akan memutarbalikkan fakta dan membuat korban merasa bersalah atas situasi yang sebenarnya bukan kesalahan mereka.
Misalnya, jika terjadi konflik, pelaku gaslighting mungkin berkata, “Kalau kamu tidak menginginkan seperti itu, kita tidak akan berdebat.”
3. Mengalihkan pembicara
Pelaku gaslighting sering kali mengalihkan pembicaraan ketika mereka merasa terancam oleh argumen atau pertanyaan dari korban.
Mereka bisa mengubah topik pembicaraan atau bahkan berpura-pura tidak mendengar agar masalah yang dihadapi tidak dibahas lebih lanjut. Hal ini membuat korban merasa bingung dan kehilangan fokus pada isu utama.
4. Menyangkal Kenyataan
Pelaku gaslighting cenderung menyangkal peristiwa tertentu meskipun ada bukti yang jelas. Mereka bisa saja berkata, “Itu tidak pernah terjadi,” atau “Kamu hanya membayangkannya.”
Tindakan ini bertujuan untuk membuat korban mengingat ingatan dan penilaian mereka sendiri.
5. Bermain Sebagai Korban
Pelaku gaslighting sering kali berpura-pura menjadi korban untuk mendapatkan simpati dan mengalihkan perhatian dari tindakan mereka sendiri.
Dengan cara ini, mereka dapat membuat korban merasa bersalah dan bertanggung jawab atas perasaan pelaku.
6. Menggunakan Kebohongan dan Distorsi Fakta
Pelaku gaslighting sering menggunakan ringkasan untuk menciptakan narasi palsu yang membuat korban melihat realitasnya.
Mereka mungkin berbohong secara terang-terangan dan tidak pernah mengubah ceritanya, sehingga menciptakan kenyamanan bagi korban.
7. Hilangkan Bukti
Pelaku gaslighting dapat dengan sengaja menghilangkan bukti-bukti dari situasi tertentu agar korban mengingat ingatannya sendiri. Misalnya, mereka bisa menghapus pesan atau catatan yang menunjukkan kebenaran dari suatu peristiwa.
Cara Menghadapi Gaslighting
Jika kamu mengenali ciri-ciri ini dalam hubunganmu, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri:
– Tetapkan Batasan : Buat batasan yang jelas dalam hubunganmu dengan pelaku gaslighting.
– Mengumpulkan Bukti : Simpan dokumentasi seperti pesan atau catatan kejadian untuk mendukung pernyataanmu.
– Cari Dukungan : Berbicaralah dengan teman atau keluarga yang dapat memberikan perspektif objektif tentang situasi Anda.
– Percayalah pada Diri Sendiri : Ingatlah bahwa perasaanmu valid dan penting.
Gaslighting adalah perilaku manipulatif yang dapat merusak kesehatan mental dan emosional seseorang.
Dengan mengenali ciri-ciri perilaku ini, Anda dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari dampak negatifnya. Jangan ragu untuk mencari dukungan jika kamu merasa terjebak dalam situasi ini.