Linimassa.id – Kanker payudara terjadi akibat perubahan atau mutasi genetik pada sel-sel di jaringan payudara, yang menyebabkan pertumbuhan sel menjadi tidak terkendali.
Penyebab Kanker Payudara
Penyebab kanker payudara bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga: Wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, terutama jika ada mutasi gen BRCA1 dan BRCA2, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ini.
- Usia: Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian besar kasus terjadi pada wanita di atas 50 tahun.
- Perubahan Hormon: Tingkat estrogen yang tinggi, terutama selama fase menstruasi, kehamilan, atau penggunaan terapi hormon jangka panjang, dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
- Gaya Hidup Tidak Sehat: Kebiasaan seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, obesitas, serta kurangnya aktivitas fisik juga berperan dalam meningkatkan risiko.
- Paparan Radiasi: Paparan radiasi di bagian dada, terutama pada usia muda, bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara di masa mendatang.
- Menstruasi Dini dan Menopause Terlambat: Wanita yang mengalami menstruasi pertama sebelum usia 12 tahun atau menopause setelah usia 55 tahun lebih berisiko terkena kanker payudara karena paparan hormon estrogen yang lebih lama.
Bahaya Kanker Payudara
Kanker payudara memiliki beberapa risiko dan bahaya yang signifikan jika tidak dideteksi dan ditangani lebih awal:
- Penyebaran ke Organ Lain (Metastasis): Jika kanker tidak dideteksi atau ditangani tepat waktu, sel kanker dapat menyebar ke organ lain seperti tulang, hati, paru-paru, dan otak. Ini menyebabkan kondisi yang jauh lebih sulit untuk diobati.
- Mengganggu Fungsi Tubuh: Ketika kanker menyebar ke organ-organ penting, fungsinya dapat terganggu, yang berpotensi menyebabkan komplikasi serius hingga mengancam jiwa.
- Kualitas Hidup Menurun: Selain fisik, penderita kanker payudara sering mengalami dampak psikologis seperti stres, depresi, dan kecemasan, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup.
- Kematian: Jika tidak ditangani dengan baik, kanker payudara bisa menyebabkan kematian. Kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita.
Penanganan Kanker Payudara
Penanganan kanker payudara sangat tergantung pada stadium kanker, kondisi kesehatan pasien, dan karakteristik tumor. Beberapa metode utama pengobatan meliputi:
- Operasi: Operasi dilakukan untuk mengangkat tumor di payudara. Jenis operasi yang umum adalah lumpektomi (pengangkatan tumor dan jaringan sekitarnya) atau mastektomi (pengangkatan seluruh payudara). Pada beberapa kasus, kelenjar getah bening di area ketiak juga perlu diangkat.
- Radioterapi: Penggunaan radiasi untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa setelah operasi atau untuk mengecilkan tumor sebelum operasi.
- Kemoterapi: Terapi ini menggunakan obat-obatan kuat untuk membunuh sel kanker di seluruh tubuh. Biasanya diberikan sebelum atau sesudah operasi untuk mengurangi ukuran tumor atau mencegah penyebaran.
- Terapi Hormon: Pada kanker payudara yang bersifat hormon-reseptor positif, terapi hormon dapat digunakan untuk menghambat produksi hormon estrogen atau mencegah pengikatan hormon pada sel kanker.
- Terapi Targeted (Terapi Terarah): Ini adalah terapi yang menargetkan sel kanker secara spesifik dengan obat-obatan yang memengaruhi mekanisme biologis tumor tanpa merusak sel-sel sehat.
- Imunoterapi: Terapi ini membantu sistem kekebalan tubuh mengenali dan menyerang sel-sel kanker.
Antisipasi dan Pencegahan Kanker Payudara
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker payudara, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risikonya:
- Pemeriksaan Dini dan Rutin (Screening): Melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin serta menjalani mammografi secara berkala sangat penting untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini. Semakin cepat terdeteksi, semakin besar peluang keberhasilan pengobatannya.
- Gaya Hidup Sehat:
- Aktivitas Fisik Teratur: Berolahraga secara rutin dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara.
- Makan Sehat: Mengonsumsi makanan kaya serat, sayuran, dan buah-buahan, serta mengurangi lemak jenuh dan gula dapat mengurangi risiko.
- Hindari Alkohol: Mengurangi atau menghentikan konsumsi alkohol dapat membantu menurunkan risiko.
- Kontrol Berat Badan: Menjaga berat badan ideal, terutama setelah menopause, bisa mengurangi risiko terkena kanker payudara.
- Hindari Terapi Hormon Pasca Menopause yang Berkepanjangan: Terapi hormon untuk mengatasi gejala menopause dapat meningkatkan risiko kanker payudara, terutama jika digunakan dalam jangka waktu lama. Konsultasikan dengan dokter mengenai durasi yang aman.
- Genetik dan Konseling: Bagi yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara atau mutasi gen BRCA1/BRCA2, konsultasikan dengan dokter mengenai tes genetik dan tindakan pencegahan seperti pengawasan yang lebih intensif atau tindakan preventif lainnya.
- Berhenti Merokok: Merokok dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara. Berhenti merokok akan mengurangi risiko tersebut.
Kanker payudara adalah penyakit serius yang dipicu oleh berbagai faktor, termasuk genetik, gaya hidup, dan paparan hormon.
Bahaya utamanya terletak pada potensi penyebaran ke organ lain, yang membuatnya sulit diobati. Deteksi dini melalui screening, gaya hidup sehat, serta penanganan medis yang tepat, dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan peluang pemulihan.
Dukungan dari lingkungan sosial dan akses terhadap informasi yang tepat juga berperan penting dalam penanganan dan pencegahan kanker payudara. (AR)