LINIMASSA.ID – Oversharing marak di era digital saat ini, berbagi pengalaman di media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Namun, tanpa disadari terhadap oversharing, ada beberapa unggahan yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi privasi, keamanan, hingga reputasi seseorang.
Menurut psikolog klinis Dr. Peggy Drexler, oversharing sering kali dipicu oleh keinginan untuk mendapatkan validasi sosial dan merasa lebih terhubung dengan orang lain.
Sayangnya, kebiasaan oversharing ini justru bisa berujung pada kecemasan sosial atau bahkan penyesalan di masa mendatang.
Tahukah kamu, terdapat beberapa jenis oversharing di media sosial yang berbahaya.
Lalu, apa saja jenis oversharing yang sebaiknya dihindari?
5 Jenis Oversharing di Media Sosial yang Perlu Dihindari

1. Membagikan Informasi Pribadi yang Sensitif
Menyebarkan detail pribadi seperti alamat rumah, nomor telepon, atau dokumen penting di media sosial sangat berisiko.
Informasi semacam ini bisa disalahgunakan untuk tindakan kriminal seperti pencurian identitas, penipuan, atau bahkan peretasan akun.
Jika memang perlu membagikan data tertentu, pastikan hanya orang-orang terpercaya yang dapat mengaksesnya.
2. Mengumbar Masalah Pribadi atau Konflik
Ketika sedang menghadapi masalah, media sosial kerap dijadikan tempat untuk melampiaskan emosi.
Padahal, membahas konflik keluarga, perselisihan dengan pasangan, atau drama di tempat kerja di ranah publik justru bisa memperburuk keadaan.
Selain berpotensi merusak hubungan, unggahan semacam ini juga akan meninggalkan jejak digital yang sulit dihapus.
3. Mengunggah Lokasi Secara Langsung
Membagikan lokasi secara real-time bisa meningkatkan risiko keamanan. Pelaku kejahatan atau orang dengan niat buruk dapat menggunakan informasi ini untuk melakukan tindakan yang tidak diinginkan.
Agar lebih aman, sebaiknya unggah foto atau cerita perjalanan setelah meninggalkan lokasi tersebut.
4. Menyebarkan Konten yang Bisa Berdampak Negatif
Apa yang diunggah di media sosial dapat memengaruhi kehidupan di masa depan, baik dalam hal pekerjaan maupun hubungan sosial.
Foto dalam kondisi tidak pantas, pakaian yang terlalu terbuka, atau membagikan percakapan pribadi tanpa izin dapat menimbulkan konsekuensi serius. Ingat, jejak digital tidak mudah dihapus.
5. Mengutarakan Opini Kontroversial Tanpa Pertimbangan
Berpendapat di media sosial memang merupakan hak setiap individu, tetapi perlu dipikirkan dampaknya. Komentar yang menyinggung isu sensitif seperti politik, agama, atau budaya bisa memicu kontroversi dan bahkan berdampak buruk pada reputasi.
Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menyampaikan pendapat dengan bijak dan menghormati sudut pandang orang lain.
Meskipun media sosial adalah tempat untuk berbagi, tidak semua hal layak diumbar ke publik. Dengan lebih berhati-hati dalam membagikan informasi, kita dapat menjaga privasi, keamanan, dan reputasi diri sendiri.
Sebelum mengunggah sesuatu, tanyakan pada diri sendir, apakah ini aman dan perlu untuk dibagikan?