LINIMASSA.ID – Istilah brain rot menggambarkan kondisi tidak bersemangat, tidak berenergi atau mati rasa secara emosional yang muncul akibat terlalu sering mengkonsumsi konten dengan kualitas rendah.
Kondisi ini cenderung muncul karena minimnya rangsangan intelektual atau emosional yang didapat dari konten tersebut, sehingga otak menjadi jenuh dan kurang responsif terhadap hal-hal yang lebih bermakna atau menantang.
Secara bahasa, brain rot diterjemahkan sebagai pembusukan otak, namun istilah ini tidak mengacu pada gangguan fisik atau biologis pada otak.
Sebaliknya, brain rot lebih menggambarkan penurunan kualitas intelektual atau kemampuan mental. Dalam konteks kekinian, istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan kemerosotan intelektual yang disebabkan oleh paparan konten ringan atau kurang menantang, terutama dari platform digital seperti TikTok, Instagram, atau YouTube.
Brain rot, konsumsi berlebihan terhadap konten-konten yang tidak bermutu memiliki dampak serius terhadap aspek kehidupan, yaitu mengganggu produktivitas karena waktu yang seharusnya digunakan untuk kegiatan bermanfaat, malah dihabiskan untuk scrolling di platform digital.
Rusaknya hubungan sosial juga menjadi dampaknya karena tergantikannya interaksi langsung oleh komunikasi online yang kurang mendalam.
Selain itu, dapak lainnya adalah berkurangnya kemampuan berpikir kritis, kreativitas dan daya konsentrasi.
Hal ini lebih berbahaya bagi anak-anak dan remaja yang masih dalam masa perkembangan mental yang dapat menghambat perkembangan kognitif, mengurangi motivasi belajar dan mempengaruhi perkembangan emosionalnya.
Ini Tips Cegah Brain rot

1. Membatasi screen time
Kehidupan modern kini sangat dekat dengan layar digital yang hampir selalu menyertai kehidupan sehari-hari. Tidak hanya untuk bekerja, tetapi juga untuk belajar dan bersantai. Namun paparan berlebihan dari layar digital dapat menyebabkan kelelahan mental, mengurangi kemampuan fokus, dan beresiko pada gangguan kognitif.
2. Melatih otak
Menghadapi tantangan baru dan memberi rangsangan pada otak dapat mencegah barin rot, kegiatan seperti membaca atau belajar kemampuan baru dapat merangsang perkembangan otak, mencegah penuruan fungsi mental dan menjaga otak tetap aktif dan sehat.
3. Dukungan psikologis
Otak berfungsi lebih baik ketika merasa aman. Dalam lingkungan yang tidak mendukung, otak fokus pada stres dan ancaman bukan pada tugas semestinya. Menciptakan budaya yang mendukung psikologis dan mendorong produktivitas sehingga mengurangi risiko brain rot.
4. Perbaiki waktu tidur
Kurang tidur dapat mempengaruhi kemampuan otak dalam mengatasi stres dan suasana hati. Tidur yang cukup membantu otak dalam meningkatkan konsentrasi, meningkatkan daya ingat, dan mencegah terjadinya brain rot.