SERANG, LINIMASSA.ID – Sebanyak 3,8 juta pekerja di Banten tidak memiliki jaminan sosial seperti asuransi kecelakaan kerja atau jenis asuransi lainnya.
Berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan per 31 Maret 2025, dari 5,79 juta penduduk Provinsi Banten yang bekerja, baru 46,28 persen yang memiliki perlindungan program jaminan sosial ketenagakerjaan atau Jamsostek.
Yang berarti, masih ada sisa hampir setengahnya dari 100 persen atau 3,8 juta pekerja di Banten yang tidak mendapatkan perlindungan sosial.
Padahal, seperti diketahui, jaminan sosial merupakan hak para pekerja dan salah satu aspek penting yang harus dimiliki agar mendapatkan perlindungan ekonomi dari risiko sosial yang bisa terjadi selama masa kerja.
Namun pada kenyataannya, masih banyak pekerja di Banten yang tak memiliki jaminan sosial, sebuah ironi di tengah kondisi perekonomian yang sedang bergejolak.
Kendati demikian, dalam keterangan laporan BPJS Ketenagakerjaan Banten mencatat, angka tersebut mencerminkan urgensi yang lebih merata.
Terutama bagi perangkat desa, BPD, RT, RW dan kader kemasyarakatan yang memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap risiko kerja.
“Sepanjang 2025, BPJS Ketenagakerjaan sudah menyalurkan manfaat jaminan sosial sebesar Rp1,1 triliun kepada peserta di seluruh cabang BPJS di Banten,” dikutip LINIMASSA.ID dalam laporan BPJS Ketenagakerjaan Banten, Kamis 12 Juni 2025.
Nasib Pekerja di Banten

Namun pada kenyataannya, masih banyak pekerja di Banten yang belum memiliki perlindungan sosial atau asuransi untuk keselamatan perekonomiannya.
BPJS Ketenagakerjaan juga menuliskan, untuk program beasiswa bagi anak peserta jaminan sosial yang meninggal dunia, telah mencairkan manfaat sebesar Rp67,25 miliar kepada 15.410 anak sejak tahun 2023, dengan total manfaat hingga Rp174 juta per anak mulai dari tingkat TK hingga perguruan tinggi.
Khusus untuk pekerja di Banten non-ASN di lingkungan Pemprov Banten, telah dicairkan manfaat sebesar Rp9,03 miliar. Sementara dari potensi ekosistem desa sebanyak 112.665 orang, tercatat baru 26.994 orang (55,11%) yang menjadi peserta aktif.
BPJS Ketenagakerjaan juga menekankan tantangan yang dihadapi pekerja di Banten, seperti rendahnya kepatuhan pengusaha dan minimnya literasi masyarakat terhadap jaminan sosial.
“Oleh karena itu, Pemprov Banten diharapkan memperkuat regulasi serta mengoptimalkan peran edukatif pemerintah daerah kabupaten/kota,”tulis laporan itu.