Jakarta, LINIMASSA.ID – Rencana Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto untuk mengevakuasi sementara 1.000 warga negara Gaza ke Indonesia menuai penolakan dari 3 Ormas Islam. Mereka dengan tegas tolak rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia.
Tiga Organisasi Islam tersebut antara lain seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ramai-ramai menolak rencana Prabowo.
Seperti halnya respon tersebut disampaikan oleh Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla. Menurutnya untuk isu soal evakuasi warga Gaza ke Indonesia Pak Prabowo blunder dan tidak tepat. Sikap Ulil jelas tolak rencana Prabowo evakuasi warga Gaza ke Indonesia.
“Untuk itu isi, saya mengatakan Pak Prabowo blunder, menurut saya itu tidak tepat. Jadi ya apa pun kita harus membantu dengan segala daya dan upaya untuk tetap membantu bangsa Palestina. Terutama warga Gaza tetap di Gaza,” kata Ulil, belum lama ini.
Selain Ketua PBNU, juga ada respon lain yang disuarakan oleh Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas. Ia menilai, sebaiknya Presiden tidak perlu ikut-ikutan. Anwar juga yakin tolak rencana Prabowo evakuasi warga Gaza ke Indonesia.
“Sebaiknya Prabowo jangan ikut-ikutan mengevakuasi rakyat Gaza ke Indonesia. Karena jika itu terjadi, Prabowo jangan mimpi Israel akan mau menerima kembali warga Gaza yang sudah dievakuasi tersebut,” ujar Anwar.
Hal senada juga disampaikan Ketua MUI bidang dakwah, Cholil Nafis, bahwa menurutnya, MUI tidak setuju dengan rencana evakuasi warga Gaza ke Indonesia.
“Karena masalahnya bukan warga Gaza, tapi karena Israel yang menyerang dan tidak patuh perjanjian. Maka Israel yang dihentikan menyerangnya. Apa ada jaminan mereka warga Gaza yang keluar bisa balik lagi? Bukankah mereka sengaja dikeluarkan untuk memasukan Israel ke Palestina,” ujar Cholil.
Rencana Evakuasi Warga Gaza

Diberitakan sebelumnya bahwa Presiden Prabowo Subianto menyatakan kesiapan Indonesia menerima sekitar 1.000 korban luka-luka dari Gaza dievakuasi sementara ke Indonesia. Pernyataan tersebut dinyatakan langsung oleh Prabowo dalam keterangannya sebelum dirinya berangkat kunjungan ke sejumlah Negara Timur, Rabu, 9 April 2025.
“Kami siap mengevakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu, siapapun yang oleh pemerintah Palestina dan pihak-pihak yang terkait di situ mereka ingin dievakuasi ke Indonesia, kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk mengangkut mereka,” kata Prabowo.
“Kita memperkirakan mungkin jumlahnya sekitar seribu untuk gelombang pertama. Syaratnya adalah, semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai mereka pulih sehat kembali, dan pada saat mereka pulih sehat kembali, kondisi di Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka asal,” tutupnya.