Linimassa.id – Gimana sih cara pasti untuk jadi kaya? Mungkin kalau ada yang tau cara pastinya, udah banyak banget kali ya milliuner, kita gak tau cara pasti gimana caranya jadi kaya, tapi berdasarkan fakta diluar sana, ada 3 habit yang biasa dilakukan oleh orang kaya.
3 habit yang biasa dilakukan oleh orang kaya yang bisa kita lihat jika diperhatikan, apa itu? Simak ulasannya. Dirangkum dari beberapa sumber, Jumat (17/03/2023).
Terbukti secara scientific yang ngaruh banget untuk menambah probabilitas orang untuk kaya.
1. Marshmallow Studies
Didalam sebuah riset, terdapat beberapa anak-anak yang dipantau dari mereka usia muda sampai mereka umur 40 tahun, anak-anak yang punya penghasilan lebih adalah mereka yang mampu menahan kenikmatan sesaat.
Gimana cara test Marshmallownya?
Mereka ditempatkan disebuah ruangan, anak-anak ini kemudian di beri instruksi yang simpel banget. Jika kita ibaratkan, metode ini memiliki konsep seperti ini “Lo boleh makan marshmallow ini sekarang atau kalau lo tunggu beberapa menit lagi gua akan balik dan kasih lo dua marshmallow”.
Penggunaan teknik marshmellow ini cukup simpel, selanjutnya kita tarik garis ke 20 – 30 tahun kemudian, ternyata anak-anak ini terlihat membentuk dua jalur yang berbeda.
Anak-anak yang jago untuk menahan diri, menahan kesenangan sesaat, mereka cenderung memiliki penghasilan yang lebih tinggi dan bahkan gak sedikit dari mereka yang menjadi kaya.
Berikutnya, anak-anak yang nggak bisa menahan kesenangannya sesaat yang harus makan marshmallownya saat itu juga, kecenderungannya mereka memiliki pendapatan yang jauh lebih rendah dan lebih sedikit dari mereka yang menjadi orang kaya.
Pahami bahwa di dalam setiap penghasilan kita hari ini, ada titipan dari diri kita di masa depan, ada titipan di saat musim hidup yang tidak bisa ditebak dan ada titipan dari saudara dan kerabat kita yang tidak mampu.
Sadari bahwa “Kesenangan jangka panjang di masa depan, lebih berharga dari kesenangan sesaat di hari ini”. “Menahan Diri Untuk Hal yang Lebih Baik di Masa Mendatang”.
2. Riset
Sebelum melakukan apapun, di usahakan dan di biasakan untuk melakukan riset sebelum nyinyir, jika dibayangkan seringkali kita melihat bahwa teman-teman kita, saudara kita atau bahkan influencer di Instagram berpakaian sesuatu yang mewah, atau bahkan gadget yang mewah langsung kita nyinyiri dan men-judge bahwa kehidupan mereka sangat boros.
Sebagai pengingat, alangkah baiknya kita melakukan riset dahulu sebelum nyinyir, itu akan membawa kita kepada habit yang lebih baik.
Kita ambil studi kasus sederhana, jika kita membandingkan sebuah brand handphone Jenis A seharga 10 juta dan Jenis B seharga 20 juta, menurut kalian lebih pilih brand mana jika kalian tipe orang yang irit?
Tentu, mungkin sebagian dari kalian pasti menjawab Handphone Jenis A seharga 10 juta, namun jika kita riset lebih dalam lagi, penggunaan Handphone Jenis A ini hanya memiliki umur selama 2 tahun, sedangkan Jenis B memiliki umur 4 tahun penggunaan ideal.
Apabila kita runtut secara umur penggunaan, brand Jenis B ini lebih murah ketimbang Brand Jenis A, kenapa? Karena perbandingan harga dan umur jika kita hitung Brand A seharga 5 juta/tahun (penggunaan 2 tahun) dan Brand B 4.8 juta/tahun (penggunaan 4 tahun), secara kalkulasi jelas Brand B lebih murah.
Jika kita bahas lebih dalam lagi, selain menghitung Cost per Use suatu barang, kita juga harus menghitung Return on Investment (ROI).
ROI ini mampu memberikan keuntungan lebih berdasarkan kualitas barang yang kita gunakan, karena keunggulan dari kualitas yang kita dapatkan ini, kita lebih bisa memanfaatkan barang tersebut untuk memperoleh pendapatan sampingan kita.
Secara sederhana, biasakan diri kamu untuk investasi di aset yang lebih produktif bukan cuma aset yang konsumtif. “Sebelum Membeli Barang, Hitung Nilai dari Barang dan Kegunaannya”.
3. Compund Interest
Menyinggung soal investasi, berapa lama dan berapa banyak investasi yang kita butuhkan setiap bulannya kalau kita ingin mendapatkan 1 Milliar Rupiah?
Kalau kita punya uang satu juta, lalu setiap bulannya kita biasa setor satu juta, dengan asumsi kita investasikan di instrumen yang basic dengan bunga sekitar 6% per tahun, kita butuh 30 tahun untuk memperoleh dari 1 juta tadi menjadi 1 milliar.
Apabila dirasa 30 tahun terlalu lama, tentu ada cara lain untuk memperoleh 1 Milliar tersebut lebih cepat, bagaimana caranya? Tentu setoran perbulannya diperbesar.
Pertanyaan utamanya, bagaimana kita memperoleh bunga tersebut? Opsinya banyak, kita bisa menggunakan berbagai macam instrumen obligasi negara seperti: Credit (SBN, Swasta), Equity (Saham, Reksadana) dan Commodity (Emas).
Kesimpulannya, jangan kita selalu tergoda untuk cara cepat menjadi kaya. Lebih baik kita mengejar Return yang konsisten setiap tahun, daripada sibuk mengejar return yang luar biasa sampai ratusan persen tapi cuma sekali, nggak bisa konsisten.
Dengan kata lain, dengan investasi ini, bunga yang kita peroleh akan beranak-pinak.
Nah, berikut penjelasan 3 habit yang dilakukan orang kaya untuk menambah probabilitas kalian menjadi kaya. “Ingat tidak ada yang salah ketika kita ingin menjadi kaya, tapi akan sangat berbahaya jika kita ingin kaya dengan cara instan”. (AR)