linimassa.id – Setiap 17 September, Hari Palang Merah Indonesia diperingati. Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan organisasi kemanusiaan pertama dan terbesar di Indonesia saat ini.
PMI bertugas memberikan bantuan dan layanan pada masyarakat korban konflik, bencana, krisis kesehatan, mendiseminasikan nilai-nilai kemanusiaan dan hukum humaniter internasional.
PMI juga memiliki unit donor darah di setiap kota untuk memenuhi kebutuhan darah di masyarakat.
Setetes darah untuk sejuta jiwa menjadi semboyan yang dipegang PMI. Organisasi ini memang identik dengan aksi donor darah.
Melalui peringatan PMI ini diharapkan setiap masyarakat memiliki rasa kemanusiaan dan turut andil membantu kemanusiaan melalui donor darah.
Asal Mula
Indonesian Red Cross atau PMI merupakan organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak pada bidang sosial dan kemanusiaan.
Sebelum Perang Dunia ke-2 gagasan mengenai Palang Merah Indonesia telah dimulai. Namun, saat pemerintahan Belanda masih berjalan nama Palang Merah adalah Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai). Kemudian dibubarkan tatkala Jepang saat itu berhasil menguasai Indonesia.
Perjuangan tidak berhenti sampai di situ. Setelah Proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, Presiden Soekarno memerintahkan untuk membentuk badan Palang Merah Nasional 3 September 1945.
Menindaklanjuti ini, pada 5 September 1945, Dr. Buntaran yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia kemudian membentuk 5 panitia yang terdiri dari dr R. Mochtar (Ketua), dr. Bahder Djohan (Penulis), dan dr Djuhana, dr Marzuki, dr. Sitanala (anggota). Akhirnya pada 17 September 1945 perhimpunan Palang Merah Indonesia berhasil dibentuk.
PMI pun merintis kegiatannya melalui bantuan korban revolusi kemerdekaan Republik Indonesia dan pengembalian tawanan jepang.
Melalui Keppres No.25 tahun 1959 dan diperkuat dengan Keppres No.246 tahun 1963, PMI akhirnya disahkan secara nasional dan mendapatkan pengakuannya secara Internasional pada tahun 1950.
Sementara untuk penetapan Hari Palang Merah Internasional maupun Nasional ini tidak lepas dari sosok pencetus gerakan kemanusiaan sekaligus bapak dari Palang Merah yaitu Jean Henry Dunant.
Henry Dunant lahir di Jenewa, Swiss pada tanggal 8 Mei 1828 dan meninggal pada 30 Oktober 1910 di umur 82 tahun.
Bersama keempat kawannya di tahun 1863 Henry Dunant mendirikan komite internasional untuk membantu tentara yang cedera, dan sekarang dikenal dengan Komite Internasional Palang Merah atau Committee of The Red Cross (ICRC) lemaga kemanusiaan bersifat mandiri serta netral di tahun 1863.
Semangat Henry Dunant berhasil mendirikan setidaknya 176 Perhimpunan Nasional Palang Merah. Pada 1901, Henry Dunant menerima penghargaan Nobel Perdamaian yang pertama bersama dengan Fredric Passy.
Tema
Dilansir dari laman instagram resmi PMI (@palangmerah_indonesia), tahun 2023 ini PMI memperingati hari ulang tahun ke-78. Pada peringatan tahun ini, PMI mencetuskan tema “Menolong Sepenuh Hati”.
Kali ini, PMI turut serta dalam mengurangi dampak dari perubahan iklim, dengan berperan dalam meningkatkan kesadaran serta pemberdayaan masyarakat melalu kegiatan adaptasi perubahan iklim.
“Kita harus menolong sepenuh hati, harus dengan ikhlas, penuh kerja keras untuk membantu masyarakat.” ucap Jusuf Kalla melalui video yang di upload melalui laman instagram resmi @palangmerah_indonesia, Minggu (17/09/2023). (Hilal)