linimassa.id – Belum lama ini, sejumlah media asing menyoroti upaya pemerintah Indonesia dalam mengatasi kualitas udara yang buruk di Jakarta belakangan ini.
Media asing juga mencatat bahwa Jakarta secara konsisten masuk dalam daftar 10 kota paling tercemar di dunia sejak Mei.
Media yang berbasis di Singapura, New Straits Times (NST), menulis laporan berjudul “Indonesia aktif promosi kendaraan listrik lawan polusi udara” pada Selasa (14/8).
“Kementerian Perhubungan Indonesia secara aktif mendorong peralihan kendaraan elektrik untuk meningkatkan kualitas udara, terutama di area urban seperti Jakarta,” demikian bunyi di paragraf pertama NST.
Mereka juga mencantumkan pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang menyebut kendaraan dengan bahan bakar fosil menyumbang lebih dari 50 persen polusi udara.
Budi menerangkan sejak orang-orang kembali beraktivitas setelah pandemi Covid-19, tingkat polusi udara di Jakarta meningkat.
Pemerintah, lanjut dia, tengah mempercepat pertumbuhan sektor sepeda motor listrik, termasuk pengembangan kendaraan listrik baru dan mengonversi yang sudah ada.
Budi juga menyarankan agar produsen kendaraan listrik membangun ekosistem yang mendukung untuk meningkatkan kualitas dan menetapkan spesifikasi baterai standar dengan tetap menjaga harga yang terjangkau.
“Indonesia secara aktif mencari investor untuk membantu restrukturisasi industri nikelnya, bagian penting dari pembuatan baterai kendaraan listrik, dan memberi tahu masyarakat tentang keunggulan kendaraan listrik,” lanjut NST.
Pemerintah juga menggalakkan penggunaan kendaraan listrik untuk transportasi dinas di kantor-kantor pemerintah dan memfasilitasi peralihan dari kendaraan berbahan bakar bensin ke kendaraan berbasis baterai.
Media asal Bangladesh, The Business Standard, juga melaporkan upaya RI menanggulangi masalah polusi di Jakarta.
Mereka menulis laporan berjudul, “Indonesia mulai uji emisi gegara kualitas udara Jakarta buruk” pada Rabu.
Business Standard menjabarkan sederet upaya pemerintah di Indonesia mengatasi polusi udara. Salah satunya mendesak pengendara menjalani tes emisi.
Pemerintah RI juga disebut tengah mempertimbangkan setengah dari pegawai negeri sipil (PNS) untuk bekerja dari rumah.
“[Upaya itu berlangsung] di tengah memburuknya kualitas udara yang membuat Jakarta jadi salah satu kota paling tercemar di dunia,” tulis media itu di paragraf pertama.
Puncak
Pekan lalu, kota ini menduduki peringkat puncak di dunia soal kualitas udara yang buruk versi IQAir. Awal pekan ini, ibu kota RI itu menduduki peringkat kedua.
Business Standard juga menyebut pemerintah menyalahkan kualitas udara yang memburuk karena polusi kendaraan. Sementara itu, aktivis lingkungan punya penilaian sendiri.
“Kelompok lingkungan menyalahkan pembangkit listrik tenaga batu bara sebagai penyebabnya, yang ditolak pihak berwenang,” tulis media itu.
Terburuk
DKI Jakarta kembali menduduki posisi pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk sedunia pagi ini, Selasa (15/8/2023). Tingkat polusi udara di Jakarta berada pada level tidak sehat.
Data tersebut diambil berdasarkan parameter kualitas udara IQAir. Dari 109 negara, indeks kualitas udara Jakarta mencapai angka 183 US Air Quality Index (AQI US).
“Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 23.3 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO,” demikian keterangan dalam laman iqair.com, dikutip Selasa (15/8/2023).
Jakarta terpaut 10 poin lebih tinggi dari Dubai, Uni Emirat Arab yang menduduki peringkat kedua kota dengan kualitas udara terburuk 173 AQI US (tidak sehat).
Sementara, Doha, Qatar berada di peringkat ketiga kota terpolutan di dunia dengan angka 161 AQI US. Disusul Dhaka, Bangladesh dengan 157 AQI US.
Kota dengan indeks kualitas udara tidak sehat disarankan untuk melindungi diri dari polusi. Direkomendasikan untuk mengenakan masker saat berada di luar ruangan. Menyalakan pemurni udara apabila ada di dalam ruangan.
Masyarakat di kota terpolutan juga dianjurkan menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor dan minimalisir aktivitas di luar ruangan.
Pemerintah akan mewajibkan pelaksanaan uji emisi bagi kendaraan bermotor guna mengatasi permasalahan polusi udara Jakarta. Nantinya, pemerintah provinsi DKI Jakarta akan menggelar razia uji emisi kendaraan bermotor.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga meminta agar masyarakat diajak melakukan uji emisi. Siti menyebut tingkat kesadaran masyarakat Jakarta melakukan uji emisi kendaraan masih berada di angka 3 sampai 10 persen.
Berdasarkan data, Jakarta Pusat hanya 3,86 persen, Jakarta Utara 10,69 persen. Uji emisi ini merupakan cara yang memaksa pemilik kendaraan utk melakukan inspeksi dan perawatan terhadap kendaraannya sendiri.
Pelaksanaan uji emisi akan diwajibkan terlebih dahulu untuk fasilitas kendaraan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Selain itu, pemerintah akan menjadikan lolos uji emisi sebagai syarat perpanjangan STNK dan pembayaran pajak kendaraan.
Rapat
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat terbatas untuk membahas polusi udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Jokowi menyoroti kualitas udara di Jabodetabek yang sangat-sangat buruk.
Dia menyinggung kualitas udara di DKI Jakarta yang berada di angka 156 pada tanggak 12 Agustus 2023. Hal ini menandakan bahwa DKI Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota udara terkotor di dunia. (Hilal)