linimassa.id – Saat ini, mesin fotokopi merupakan sebuah alat teknologi yang berfungsi untuk membuat salinan ke atas kertas dari dokumen, buku, maupun sumber lain.
Mesin fotokopi bukanlah suatu yang asing bagi telinga kita. Mesin fotokopi pertama kali ditemukan oleh ahli fisikawan asal Amerika Chester Carlson pada 1939.
Sumber lain menyebut, mesin fotokopi ditemukan pada Oktober pada 1942.
Mesin fotokopi menggunakan energi listrik statis untuk menggandakan naskah yang dinamakan xerografi. Mesin fotokopi lainnya dapat menggunakan tinta.
Xerox 914, yang dapat mengkopi hingga 100 ribu kertas per bulan, sangat populer di kalangan masyarakat pada masa itu.
Produk ini menyumbang pendapatan perusahaan hingga 60 juta dolar AS.
Kesuksesan itu membuat perusahaan memutuskan untuk mengubah namanya dari Haloid menjadi Xerox pada 1958.
Hingga kini Xerox merupakan perusahaan mesin fotokopi dan printer terkemuka di dunia.
Produk yang dihasilkan perusahaan yang kini bermarkas di Stamford, Connecticut, AS itu pada 2006 lalu berhasil membukukan pendapatan 15,9 miliar dolar AS. Jumlah karyawannya mencapai 53.700 orang, tersebar di dunia.
Kini mesin fotokopi seperti mesin fotokopoi Fuji Xerox DC s2320, Canon IR 2625i, dan tipe-tipe lainnya menjadi mesin yang cukup penting dan paling banyak digunakan untuk menunjang pekerjaan.
Penemu
Ia lahir di sebuah kota bernama Seattle, Washington. Awalnya Carlson bekerja pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang peralatan elektronik.
Nah, pada saat itu tugas Carlson adalah sebagai penyalin dokumen serta gambar ke dalam beberapa dokumen.
Berkat temuannya melalui mesin fotokopi, Chester Carlsoni telah menemukan cara yang merombak paradigma penulis ulangan sebuah dokumen. Hingga sekarang, proses ini hampir tidak dapat ditinggalkan dalam kehidupan modern.
Ia merasa lelah dengan pekerjaan tersebut. Menyalin dokumen serta gambar membutuhkan waktu cukup lama.
Ia pun berpikir bagaimana caranya agar pekerjaannya tersebut cepat selesai. Dari buah pemikirannya tersebutlah munculnya konsep elektro fotografi yang kemudian terus berkembang dan menjadi cikal bakal lahirnya mesin fotocopy.
Dari hasil eksperimennya ini, ia pun mulai membuat usaha dari mesin tersebut. Tidak sampai disitu, beliau tetap saja melakukan berbagai eksperimen dengan menggunakan bubuk karbon serta penyinaran cahaya untuk memindahkan tulisan pada dokumen yang satu ke dokumen yang lainnya.
Selain menggunakan konsep elektro-fotografi, Carlson juga menemukan konsep lainnya yang dikenal dengan konsep photo-conductivity.
Konsep ini merupakan sebuah proses dari perubahan elektron akibat terkena cahaya. Secara garis besar, pada proses dengan konsep ini bisa melakukan penggandaan gambar ke medium lainnya.
Tetapi, dari literatur lain mengenai sejarah mesin fotocopy menyebutkan bahwa Carlson menciptakan proses meng-kopi melalui konsep energi elektrostatik yang disebut dengan xenography.
Chester Carlsoni meninggal pada 9 September 1968, di Rochester, New York, karena penyakit hati yang kronis.
Berkat penemuannya ini, banyak orang yang terbantu untuk menyebarkan informasi. Terutama untuk mahasiswa zaman sekarang yang tidak sanggup membeli buku cetak, menggunakan mesin fotokopi adalah cara yang ditempuh.
Berbagai keperluan dokumentasi perusahaan dan perkantoran saat ini tidak jauh dari penggunaan mesin fotocopy, Sungguh penemuan Carlson ini sangat membantu hidup masyarakat dunia.
Saat Ini
Setidaknya ada tiga jenis mesin fotokopi yang ditemukan hingga saat ini yaitu mesin fotocopy kecil, mesin fotocopy standar dan mesin fotocopy besar.
Ketika pertama kali ditemukan, mesin fotokopi menggunakan bubuk jelaga sebagai media penyalin antara satu naskah ke naskah yang lain. Namun kini mesin fotocopy sudah menggunakan tinta permanen sebagai media penyalinannya.
Seperi tujuan awal dari penemu mesin fotokopi, mesin ini memang dibuat dengan tujuan untuk mempercepat pekerjaan menyalin dokumen.
Mesin fotokopi dapat mencetak dokumen yang sama hingga beratus-ratus lembar dalam waktu yang lebih singkat.
Rangkaian prinsip kerja mesin fotokopi dimulai dari pencahayaan. Lampu ekspose yang ada di dalam mesin fotokopi akan mengeluarkan cahaya sangat terang dan menyinari dokumen yang sudah diletakkan secara terbalik menghadap ke kaca. Gambar yang pada dokumen kemudian dipantulkan ke lensa dan di arahkan ke tabung drum.
Hingga pada akhirnya proses penyalinan dokumen selesai setelah kertas melewati dua rol panas yang melelahkan toner dan membuatnya menempel lebih kuat ke kertas. Hasil salinan yang sama persis dengan naskah aslinya pun dikeluarkan dari mesin fotocopy. (Hilal)