Linimassa.id – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dipimpin oleh Wali Kota Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan, kembali meluncurkan program bantuan pendidikan bagi mahasiswa semester akhir.
Wali Kota Benyamin menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk meringankan beban mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir mereka tanpa harus terjerat pinjaman online (pinjol) yang seringkali memberatkan.
“Saya sering membaca di media sosial dan berita bahwa banyak mahasiswa di luar sana, di luar Tangerang Selatan yang terjerat pinjaman online untuk melunasi uang kuliah.
Dari situ, saya berpikir mengapa tidak Pemerintah Kota (Tangsel) mengalokasikan anggaran untuk membantu mahasiswa, khususnya yang sedang mengerjakan tugas akhir,” ujar Benyamin.
Program ini diresmikan dalam sebuah acara di Auditorium Utama Gedung Puspitek, Setu, pada Selasa (06/08/2024), dengan pemberian bantuan pendidikan secara simbolis.
Bantuan ini ditargetkan untuk mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir atau skripsi, biasanya pada semester delapan.
“Target kita adalah 1.000 mahasiswa, namun tahun ini baru sekitar 606 penerima. Sisanya, 394 mahasiswa, akan kami lanjutkan tahun 2025 mendatang,” jelasnya.
Benyamin menekankan bahwa bantuan ini terbuka bagi mahasiswa asal Tangsel yang berprestasi dan berasal dari keluarga kurang mampu, dengan kampus yang boleh berada di luar Tangsel, bahkan luar negeri.
“Syaratnya, mahasiswa harus memiliki KTP Tangsel. Bantuan ini sebesar Rp7.500.000 untuk semester akhir,” tambahnya.
Selain membantu mahasiswa, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah di Tangsel.
“Saya menargetkan rata-rata lama sekolah menjadi 14 tahun, dari SD hingga minimal D2. Kami berharap ini bisa meningkatkan jumlah lulusan S1 secara bertahap,” kata Benyamin.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Tangsel Deden Deni menambahkan, pemberian simbolis hari ini merupakan tahap kedua pemberian bantuan pendidikan tersebut.
“Tahun kemarin kami memberikan 140 bantuan, dan tahun ini 466. InsyaAllah, sisanya akan kami selesaikan tahun depan,” ujar Deden.
Deden juga menjelaskan bahwa meski persyaratannya mudah, tetapi pemberian bantuan pendidikan ini nantinya tetap akan dikoordinasikan dengan pihak kampus terkait, agar dana yang diberikan benar-benar digunakan untuk biaya pendidikan.
“Teknisnya, uang akan ditransfer ke rekening mahasiswa melalui persetujuan kampus untuk memastikan dana digunakan sesuai kebutuhan mereka di kampusnya,” jelasnya.
Dengan adanya program ini, Pemkot Tangsel berharap dapat mencegah mahasiswa terjerat pinjaman online dan memastikan mereka dapat menyelesaikan pendidikan mereka dengan baik. “Mudah-mudahan program ini berlanjut, meskipun sifatnya bantuan pendidikan, bukan beasiswa penuh,” tutup Deden. (AR)