Linimassa.id – Sarikam (43), seorang warga Desa Cipeucang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten, harus menjalani kehidupan yang sulit setelah kehilangan kaki kanannya akibat gigitan ular lima tahun yang lalu.
Sejak saat itu, Sarikam belum mampu memperoleh kaki palsu yang layak dan terpaksa menggunakan kaki palsu buatan sendiri yang terbuat dari paralon, kayu, dan karet ban.
Sarikam menceritakan pengalaman pahitnya. “Kaki saya awalnya dipatuk ular. Tapi anehnya, kaki itu tidak pernah diamputasi, malah terlepas sendiri,” ungkapnya. Peristiwa tragis tersebut membuatnya kehilangan kemampuan berjalan secara normal dan mengubah hidupnya secara drastis. Selasa (13/08/2024).
Sarikam mengaku pernah menerima bantuan kaki palsu setelah kejadian tersebut.
Namun, seiring berjalannya waktu, kaki palsu itu kini telah rusak dan tidak lagi berfungsi dengan baik.
Untuk tetap bisa beraktivitas, Sarikam terpaksa memodifikasi kaki palsu lamanya menggunakan bahan-bahan seadanya seperti paralon, kayu, dan karet ban.
“Saya harus memperbaiki kaki palsu itu sendiri dengan bahan-bahan sederhana agar tetap bisa beraktivitas,” jelasnya.
Sarikam sangat berharap bisa mendapatkan bantuan kaki palsu baru yang lebih baik dan layak untuk mendukung kesehariannya.
“Saya sangat membutuhkan bantuan kaki palsu yang layak karena pekerjaan saya berat, dan kaki palsu yang sekarang sudah tidak bisa lagi digunakan dengan baik,” harapnya. Dengan kaki palsu yang baru, Sarikam yakin bisa kembali menjalani kehidupan dengan lebih baik dan mandiri.
Cerita Sarikam ini menggambarkan perjuangan seseorang yang menghadapi tantangan besar dalam hidupnya.
Dukungan dari berbagai pihak diharapkan bisa membantu Sarikam mendapatkan kaki palsu yang layak, sehingga ia bisa kembali beraktivitas dengan lebih nyaman dan aman. (AR)