“Ini akan masuk dalam daftar hitam kejahatan AS terhadap rakyat Iran,” kata Zarif kepada televisi pemerintah pada Senin (20/05/2024).
Menurutnya, AS telah melarang penjualan suku cadang pesawat ke Iran, yang memperburuk kondisi keamanan penerbangan negara tersebut.
Iran akan menyelenggarakan prosesi pemakaman bagi Presiden Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, dan pejabat tinggi lainnya yang tewas dalam kecelakaan helikopter tersebut pada Selasa (21/05/2024).
Operasi pencarian sepanjang malam yang terhambat oleh cuaca buruk akhirnya menemukan helikopter yang jatuh di daerah pegunungan di Provinsi Azerbaijan Timur, barat laut Iran, pada Minggu (19/05/2024) sore.
“Raisi, Amir-Abdollahian, dan para pejabat tinggi lainnya dinyatakan meninggal pada Senin pagi,” lapor Zarif.
Sesuai dengan Konstitusi Iran, Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber akan mengambil alih kekuasaan kepresidenan sementara.
Pemilihan umum untuk memilih presiden baru akan diadakan dalam waktu 50 hari. Zarif menegaskan bahwa sanksi AS telah memberikan dampak negatif pada berbagai sektor penting di Iran, termasuk penerbangan, yang berkontribusi pada insiden tragis ini.
“AS harus bertanggung jawab atas dampak sanksi mereka, yang tidak hanya menghancurkan ekonomi kita tetapi juga merenggut nyawa rakyat kita,” ujar Zarif.
Kecelakaan ini menyoroti dampak sanksi internasional terhadap Iran, terutama dalam hal keselamatan dan infrastruktur. Zarif menekankan perlunya komunitas internasional untuk memahami konsekuensi dari tindakan semacam ini terhadap negara-negara yang terkena sanksi.
“Ini bukan hanya tentang politik atau ekonomi; ini tentang kehidupan manusia yang berharga,” kata Zarif, mengakhiri wawancaranya dengan nada tegas.
Dengan pernyataan ini, Zarif berharap bisa mendapatkan perhatian internasional terhadap penderitaan yang diakibatkan oleh sanksi AS dan mendorong langkah-langkah untuk meredakan ketegangan antara kedua negara. (AR)