Linimassa.id – Kasus kematian Dr. Moumita Debnath di Indi menjadi perhatian dunia. Ia tewas setelah diperkosa secara bergilir saat dia beristirahat selepas berkerja shift berterusan selama 36 jam.
Setelah mayatnya di periksa, Dokter mengatakan ditemukan adanya 150ml sperma di tubuhnya.
Belum lagi kakinya bengkok ke belakang 90 derajat, tulang pelvis patah, matanya berdarah dan hampir 120 luka lain di seluruh badan.
Laman Jawapos menyebut, kasus rudapaksa dan pembunuhan dokter muda di Kolkata, India, ini picu mogok nasional dan tuntutan reformasi.
Kasus ini memicu kemarahan dan kesedihan yang mendalam di seluruh negeri.
Kejahatan keji yang menimpa dokter residen tahun kedua di RG Kar Medical College ini memicu protes nasional yang menuntut peningkatan keamanan dan reformasi sistemik di lingkungan kerja medis.
Tragedi ini tak hanya merenggut nyawa seorang individu, tetapi juga mengungkap kerapuhan sistem keamanan dan perlindungan bagi para tenaga medis, terutama perempuan, di India.
Kronologi
Dikutip dari laman healthcareradius.in, Minggu (18/8/2024), pada pagi hari tanggal 9 Agustus 2024, Dr Moumita Debnath dilaporkan hilang oleh rekan-rekannya. Ia terakhir terlihat menuju ruang seminar di dalam kampus untuk beristirahat setelah shift panjang.
Tubuhnya ditemukan kemudian hari dalam keadaan setengah telanjang dengan luka-luka yang mengindikasikan serangan brutal tidak manusiawi.
Hasil otopsi mengonfirmasi bahwa ia telah dirudapaksa dan dicekik hingga tewas. Laporan otopsi merinci luka parah pada alat kelamin, wajah, dan bagian tubuh lainnya, menunjukkan adanya perlawanan sengit sebelum kematiannya.
Luka-luka serius di sekujur tubuhnya, termasuk pendarahan dari kedua mata dan mulut, serta luka di wajah, kuku, dan kaki kiri.
Terdapat juga tanda-tanda kekerasan seksual dengan adanya pendarahan dari vagina dan luka di perut.
Selain itu, ditemukan luka di pergelangan kaki kiri, leher, jari manis kanan, dan bibir.
Reaksi langsung terhadap kejahatan ini adalah kengerian dan ketidakpercayaan. Komunitas medis di Kolkata dan seluruh India dengan cepat bergerak menuntut keadilan bagi Dr Debnath.
Protes meletus tidak hanya di Kolkata tetapi juga di berbagai bagian India, memicu bergemanya tagar #JusticeForMoumita di pelbagai media sosial.
Dokter, mahasiswa kedokteran, dan tenaga kesehatan turun ke jalan, mengadakan aksi menyalakan lilin dan pawai untuk menghormati Dr Debnath dan menuntut langkah-langkah keamanan yang lebih ketat di rumah sakit. (Hilal)