linimassa.id – Tahukah kamu kalau ide tentang jalan tol pertama kali muncul dari kepala Piero Puricelli, seorang insinyur asal Italia?
Tepatnya pada 1924, jalan tol pertama Italia sekaligus di dunia dibangun yang dikenal dengan nama ‘Autostrada A8’ atau ‘Autostrada dei Laghi’.
Dan jalan tol ini menjadi jalan tol pertama di dunia. Jalan tol ini juga adalah jalan tol tertua yang masih beroperasi di dunia.
Jalan tol ini sekarang masuk ke wilayah Republik Italia dan menghubungkan antara Milan dengan Como. Jalan tol ini pertama kali dibuka pada 21 September 1924.
Vittoria Emanuele III, Raja dari Kerajaan Italia saat itu adalah orang yang pertama mencoba dan menggunakan jalan tol ini, bersama rombongan pejabat dan pengawalnya, menjadikan dia sebagai pengguna jalan tol pertama di dunia..
Setelah itu para wartawan mengikuti mereka di belakang. Jalan tol ini mempunyai 17 loket pembayaran. Pemandangan di jalan tol ini juga sangat indah..
Piero Puricelli juga dikenal sebagai “Bapak jalan tol Dunia”.. Dia juga mempunyai banyak proyek jalan tol di seluruh dunia selain di Kerajaan Italia, termasuk di Nazi(Sekarang Jerman). “Autostrada A8” juga dijuluki sebagai Moyang semua jalan tol dunia..
Laman Merdeka menyebut, padai 1924, memang masih belum dipenuhi kendaraan yang memenuhi lalu lintas Italia. Namun, Puricelli sudah memiliki pemikiran jauh ke depan yang memperkirakan jika suatu hari nanti kendaraan bermotor akan punya peranan penting dalam kehidupan manusia.
Ia pun membangun jalan tol pertamanya yang bertujuan untuk menyatukan Milan dengan kota terdekat lainnya, seperti Como dan Varese.
Puricelli menciptakan ide brilian tentang konsep jalan raya di masa depan. Ia memikirkan tentang sebuah jalan raya yang hanya bisa dilewati oleh kendaraan bermotor, tanpa ada gerobak, sepeda, maupun pejalan kaki.
Ia juga yang memikirkan konsep tarif tol atau retribusi yang dilakukan untuk menutup biaya konstruksi dan manajemen jalan raya.
Begitu idenya diterima dan mendapatkan izin dari pemerintah, Puricelli memulai proses konstruksinya yang berhasil diselesaikan daam waktu 15 bulan. Tercatat tepat di tangga 21 September 1924, jalan tol pertama ini resmi dibuka di kota Lainate yang sekaligus menjadi jalan tol pertama di dunia.
Indonesia
Konsep jaan tol yang bebas hambatan pun mulai diadaptasi di negara lain. Sementara itu, usulan pembangunan jalan tol pertama di Indonesia sudah mulai menggaung di tahun 1955 yang dilontarkan oleh Raden Sudiro yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Jakarta.
Di masa itu, Sudiro memberikan usulan pembangunan jalan tol agar nantinya pemerintah daerah Kotapraja Jakarta bisa mendapatkan dana tambahan dalam membangun kota.
Ia juga memberikan usulan retribusi 1 sen dari harga normal bensin bagi yang melintasinya. Sayangnya, ide tersebut ditoak oleh DPRDS dengan alasan bahwa jaan tol akan menghambat lalu lintas.
Memasuki tahun 1970an Jakarta mengalami peningkatan kepadatan lalu lintas yang tinggi karena pertumbuhan jumlah kendaraan yang pesat. Kondisi ini membuat pemerintah mulai mempertimbangkan usulan Sudiro.
Lalu pada 1973, usulan pembangunan jalan tol diterima dan Indonesia pun memulai proyek pembangunan jalan tol Jakarta-Bogor-Ciawi atau yang dikenal dengan nama Jagorawi.
Arkeolog
Laman Beritasatu menyebut, para arkeolog telah menemukan apa yang mereka anggap sebagai jalan tol pertama di dunia yang dibangun Suku Maya sekitar 3.000 tahun lalu.
The Washington Post melaporkan, temuan jalan raya sepanjang 110 mil atau sekitar 177 km yang terhubung 417 kota.
Dalam sebuah wawancara dengan Post, para peneliti dari studi arkeologi gabungan AS-Guatemala yang diterbitkan di Cambridge University Press pada bulan Desember mengatakan mereka telah menemukan 417 kota yang berusia sekitar 3.000 tahun, yang saling terhubung oleh “jalan raya super” sepanjang 110 mil.
Penemuan ini membuat para sejarawan memikirkan kembali apa yang mereka ketahui tentang peradaban Maya kuno. Penemuan jaringan jalan dan kota, sistem hidrolik, dan infrastruktur pertanian menunjukkan bahwa komunitas yang tinggal di Amerika Tengah sekarang lebih maju daripada yang diakui, lapor Post.
Penemuan dari wilayah hutan El Mirador di Guatemala selatan ini adalah “mengubah permainan,” kata Richard Hansen, penulis utama studi dan profesor penelitian arkeologi di Idaho State University, kepada Post.
Temuan itu berada di hutan tropis terpencil di perbatasan Meksiko-Guatemala. Itu hanya dapat diakses dengan helikopter untuk pendakian 40 mil yang menantang melalui hutan hujan lebat, Jaguar, dan ular, kata Post.
” Kita sekarang tahu bahwa periode Praklasik adalah salah satu kompleksitas dan kecanggihan arsitektur yang luar biasa, dengan beberapa bangunan terbesar dalam sejarah dunia sedang dibangun selama ini,” kata Hansen.
Temuan itu mengungkap “seluruh volume sejarah manusia yang belum pernah kita ketahui,” katanya kepada Post.
Tim, dengan para ilmuwan dari AS dan Guatemala, telah memetakan area di Amerika Tengah sejak 2015 dan telah menggunakan teknologi lidar, teknik pemetaan laser arkeologi utama, untuk mengungkap detail terbaik, seperti vegetasi purba. (Hilal)