Linimassa.id – Pernah nyoba soto ayam? Aduuh pasti kebayang lezatnya seperti apa ya makanan berkuah khas Indonesia ini.
Soto ayam adalah makanan khas Indonesia yang berupa sejenis sup ayam dengan kuah yang berwarna kekuningan.
Warna kuning ini dikarenakan oleh kunyit yang digunakan sebagai bumbu. Soto ayam banyak ditemukan di daerah-daerah di Indonesia dan Singapura.
Selain ayam bahan yang digunakan juga meliputi telur rebus, irisan kentang, daun seledri, serta bawang goreng.
Terkadang soto juga disajikan dengan lontong atau nasi putih. Selain itu soto ayam juga sering dihidangkan dengan sambal, kerupuk dan koya (campuran tumbukan kerupuk dengan bawang putih).
Soro ayam banyak jenisnya. Ada Soto Ayam Kampung, Soto Ayam Koya, Soto Kudus (ayam), Soto Lamongan atau Soto Ambengan (ayam), Soto Ayam Kediri, Soto Banjar (ayam), Soto Semarang (ayam).
Laman Liputan6.com menyebut, soto ayam dinobatkan sebagai salah satu sup terbaik di dunia versi CNN.
Soto ayam dinobatkan sebagai salah satu sup terbaik bersama 19 jenis sup lainnya dari berbagai belahan dunia.
Berbagai negara tentunya memiliki sajian sup versinya masing-masing dengan bahan-bahan dan cita rasa yang berbeda.
Sup merupakan mas kan berkuah dari kaldu yang diberi bumbu pala, lada, dan sebagainya.
Sajian sup ini biasanya ditambahkan dengan lauk dan sayuran sebagai pelengkap, yang membuat rasanya semakin lezat.
Soto ayam merupakan salah satu kuliner Indonesia yang memiliki berbagai varian berbeda di tiap daerah. Namun, pada dasarnya soto ayam adalah makanan yang berkuah kuning dari kunyit dengan suwiran ayam di dalamnya.
Asal Mula
Soto ayam merupakan sup dengan campuran mi dan ayam, yang juga dilengkapi dengan ragam rempah, mulai dari kunyit segar, kayu manis, serai, hingga daun jeruk. Paduan rempah tersebut menghasilkan aroma dan rasa yang khas dan tentunya menggugah selera.
Soto ayam juga ditambah dengan taburan bawang merah goreng, jeruk nipis segar, dan irisan cabai merah yang pedas.
Soto pertama kali dikenal di pesisir pantai utara jawa pada abad ke-19 Masehi, sebagai masakan berkuah dengan potongan daging atau jeroan.
Menurut Denys Lombard dalam bukunya yang berjudul Nusa Jawa 2: Silang Budaya Jaringan Asia (1996), soto mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia karena imigran dari Cina.
Pada awalnya, sajian soto menggunakan daging babi sesuai dengan sajian yang dibuat oleh orang-orang Tionghoa.
Bahkan, dulunya makanan khas Indonesia ini dijajakan dengan gerobak atau pikulan. Sajian ini lama-kelamaan makin berkembang dan dagingnya pun diganti dengan daging ayam, sapi, bebek, atau kerbau, hingga jeroannya.
Soto di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga hampir setiap daerah memiliki carian soto sendiri.
Di daerah Pulau Jawa saja terdapat berbagai jenis soto di beberapa daerah yang terkenal di seluruh Indonesia. Sebut saja Soto Kudus, Soto Sokaraja, dan Soto Pekalongan di Jawa Tengah. Ada juga Soto Betawi, Soto Mi Bogor, Soto Bandung, Soto Ayam Sunda di Pulau Jawa bagian Barat. Lalu ada Soto Lamongan, Soto Madura, dan Soto Sulung dari Jawa Timur. Belum lagi beberapa jenis soto daerah lainnya yang tak kalah nikmat.
Di daerah luar pulau Jawa, ada pula jenis soto yang tak kalah terkenal, seperti Soto Padang dan Soto Medan, Soto Makassar, Soto Banjar, Soto Barenang Polaweli-Mandar, Soto Manado, hingga Soto Sasak dari Lombok.
Dalam penelitian oleh pakar kuliner tradisional Universitas Gadjah Mada (UGM), Murdijati Gardjito, pada makalah berjudul “Profil soto Indonesia: Fakta pendukung soto sebagai representasi kuliner Indonesia”, setidaknya terdapat 75 jenis soto yang ada di 22 daerah kuliner Indonesia. Selain itu, total seluruh bumbu dari semua soto itu mencapai 48 jenis bumbu.
Keberagaman aneka soto di Indonesia ini menjadikan cara membuat soto yang ada di Tanah Air juga beragam. Cara membuat soto ayam yang berbeda ini menjadikan ciri khas masing-masing sajian juga beragam. (Hilal)