linimassa.id – Beberapa tahun lalu, jaket parka menjadi tren dan begitu sangat digemari di kalangan remaja. Ini sejak banyaknya aktor dan aktris drama Korea yang memakai jaket ini.
Parka biasanya berupa mantel dengan panjang hingga lutut, diisi serat sintetis yang sangat tebal dan tudung yang dilkelilingi dengan bulu-bulu.
Fungsi utama dari jaket ini untuk menghangatkan badan. Namun dengan iklim tropis di Indonesia rasanya kurang cocok memakai jaket ini. Karena itu para produsen jaket parka memodifikasi jaket ini agar dapat digunakan oleh peminatnya di Indonesia.
Jaket parka ini asalnya dari bahasa Nenets, bahasa yang digunakan oleh suku di Rusia Utara di Kepulauan Aleutian, yang berarti “kulit binatang”. Jaket parka pertama kali dibuat oleh suku Caribou Inuit dari kulit binatang sejenis rusa yang disebut caribou dan terkadang menggunakan kulit binatang buruan lainnya serta dilapisi dengan minyak ikan agar tahan air.
Jaket parka sering juga disebut anorak. Padahal parka dan anorak merupakan jenis jaket yang berbeda meskipun memiliki fungsi yang sama yaitu meghangatkan badan. Perbedaan keduanya terletak pada struktur jaketnya.
Anorak biasanya tahan air, terdapat tudung, tidak terdapat resleting atau kancing depan serta terkadang terdapat tali di manset dan pinggangnya.
Parka biasanya berupa mantel dengan panjang hingga lutut yang diisi serat sintetis yang sangat tebal dan tudung yang dilengkapi dengan bulu-bulu.
Anorak ini berasal dari bahasa Kalaallisut, bahasa yang digunakan oleh suku Eskimo. Anorak berasal dari kata “annoraaq” yang memiliki arti “manik-manik yang dikenakan oleh perempuan Greenland atau pengantin di tahun 1930-an”.
Pada 1950-an jaket parka digunakan sebagai perlengkapan militer bagi penerbang yang ditempatkan di daerah-daerah yang sangat dingin dengan suhu mencapai minus 50 derajat celcius.
Saat itu jaket ini dibuat dari bahan sutra nilon dan dilapisi kain selimut dengan bahan wol.
Material dari jaket ini berubah pada awal 1970-an. Jaket ini dibuat lebih ringan dengan menggunakan bahan poliester namun tetap hangat. Saat itu jaket ini banyak digunakan tentara Amerika untuk keperluan perang di daerah yang sangat ekstrim dinginnya.
Hingga awal 1980-an jaket ini menjadi makin populer penggunaannya karena harga jaket ini cukup terjangkau sehingga banyak digunakan para pelajar sekolah di Inggris.
Jaket ini mulai menurun peminatnya akibat tren yang menyebut pengguna jaket ini identik dengan kutu buku pada akhir 1980-an.
Jaket parka ini kembali populer pada akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an karena banyak sekali artis yang menggunakan jaket ini.
Jenis
Ada beberapa jenis jaket parka.
- Jaket Parka Snorkel
Jaket inilah yang digunakan penerbang sekitar tahun 1950-an. Jaket ini makin populer pada tahun 2004 karena digunakan oleh komunitas Indie Pop yang dikaitkan dengan budaya Hip Hop yang berada di Jerman.
- Jaket Parka Fishtail
Jaket inilah yang digunakan oleh tentara perang Amerika saat berperang dengan Korea. Pada tahun 1960-an di Inggris jaket ini menjadi pakaian ideal dalam hal perlindungan dari debu oleh kaum Mod ketika menggunakan skuter. Jaket ini juga menjadi pakaian dengan harga terjangkau dan banyak ditemukan di toko-toko militer saat itu.
Itulah yang menjadi alasan jaket ini menjadi ciri khas budaya kaum Mod. Kepopuleran jaket parka ini dapat dilihat dari dimunculkannya gambar jaket parka Fishtail ini di koran “Bank Holiday Riots” selama tahun 1960-an.
- Jaket Parka Cagoule
Jaket ini diciptakan oleh Noel Bibby dari Perusahaan Peter Badai pada awal tahun 1960-an. Di Inggris, jaket ini digunakan untuk jas hujan atau jaket anorak yang biasanya tanpa diberi lapiran penghangat dan sepanjang lutut. Namun di Australia jaket ini termasuk dalam jaket parka yang dapat dilipat dan dimasukkan ke dalam tas.
Sementara di Amerika jaket ini digunakan untuk melindungi penggunanya dari angin dingin. Bentuk jaket ini biasanya berupa jaket parka dengan tudung bulat elastis yangmemiliki tali dan risleting pendek di leher dan terkadang terdapat kantung kangguru di bagian perut.
Jaket ini juga disebut Fisherman Jacket karena banyak digunakan oleh nelayan di Eropa. Di Inggris jaket parka ini menjadi populer di kalangan Hooligan semenjak kemunculan film “Awaydays” pada tahun 1970-an.
Bahan
Parka memiliki beragam bahan yang digunakan loh.
- Katun Twill
Katun twill merupakan material yang membuat jaket parka terlihat elegan. Material ini memiliki serat yang halus dan tidak kaku saat dipakai.
- Kain Kanvas
Kain kanvas memiliki ciri-ciri keras, kaku dan seratnya cukup kuat jika digunakan untuk bahan material jaket. Jaket parka dengan material kain kanvas cocok digunakan sebagai perlengkapan militer.
- Kain Taslan
Kain taslan atau yang sering kita sebut sebagai kain poliester merupakan kain yang tahan air dan cukup ringan. Kain Taslan ini memiliki kadar poliester yang sangat tinggi dan hampir mirip dengan struktur kain parasut.
- Campuran Nilon Dan Katun
Material nilon yang digunakan pada jaket parka biasanya diletakkan di bagian luar jaket karena memiliki sifat tahan air. Nilon ini juga memiliki warna yang menarik dan elegan. Sementara material katun biasanya digunakan di bagian dalam jaket sehingga pemakainya tidak merasa kegerahan karena kemampuan kain katun yang menyerap keringat dngn baik.
- Campuran Wol, Dakron, dan Nilon Polyester
Sama dengan sebelumnya bahan nilon poliester selalu digunakan untk pelapis luar jaket ini. Bahan wol biasanya digunakan untuk pelapis dalam jaket dan dakron boasanya digunakan sebagai bahan pengisi jaket. Adanya pengisi dakron membuat jaket menjadi lebih hangat. (Hilal)