linimassa.id – Tahu payet? Ini adalah sulaman indah yang biasanya digunakan untuk mempercantik tampilan baju, utamanya baju-baju pesta dan baju tradisional seperti kebaya.
Penambahan payet akan membuat busana tersebut tampak lebih mewah dan menarik. Payet merupakan benda dekoratif berbentuk kecil yang ditempelkan pada pakaian dengan teknik sulam tangan.
Sulam merupakan teknik menjahit dengan tujuan dekoratif dengan menggunakan benang, jarum jahit tangan, dan hiasan (bisa berupa payet, manik-manik, dan sejenisnya.
Sulam payet merupakan teknik sulaman yang menggunakan bahan payet atau manik-manik kecil sebagai dekorasi pada kain atau pakaian.
Teknik ini melibatkan penggunaan jarum dan benang untuk menjahit setiap payet atau manik pada kain dengan pola atau desain tertentu
Sulam payet sering digunakan pada pakaian formal seperti gaun pengantin, gaun pesta, dan pakaian panggung untuk menambahkan kilau dan detail yang lebih menarik.
Teknik sulam payet memerlukan ketelitian dan keterampilan yang baik, sehingga membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak untuk menyelesaikan satu karya sulaman.
Tak heran kalau harga pakaian atau kain yang dipayet jauh lebih mahal dibandingkan harga kain atau pakaian biasa.
Untuk tampil memukau dan menarik perhatian, menggunakan pakaian yang sudah disulam payet bisa jadi salah satu pilihan yang tepat.
Jenis
Ternyata ada banyak jenis payet. Berikut di antaranya:
Payet Batang
Bentuknya silinder (seperti tabung) dengan ukuran kecil dan memanjang. Ada lubang di bagian tengahnya (seperti pipa) sebagai tempat untuk memasukkan benang. Ukurannya hanya sekitar 3-5mm per bijinya, dan biasanya terbuat dari logam atau plastik dengan desain mengkilap.
Payet batang sering digunakan dalam industri fashion untuk membuat hiasan dan detail pada pakaian, terutama pada pakaian pesta dan pakaian adat. Payet batang dapat memberikan efek kilau yang lebih halus dan elegan dibandingkan dengan jenis payet lainnya.
Payet Batang Patah
Merupakan alternatif dari payet batang biasa, bentuknya kurang lebih sama namun lebih pendek. Mirip seperti potongan atau pecahan pada bagian ujungnya sehingga menghasilkan bentuk yang lebih pendek dan tidak teratur.
Payet jenis ini cocok untuk membuat motif atau pola-pola seperti dedaunan dan bunga karena bentuknya yang tidak teratur sehingga memberikan kesan lebih alami.
Payet Padi
Payet adalah aksesoris dekoratif pada pakaian, bentuknya pun beragam salah satunya adalah payet padi ini. Sesuai dengan namanya, payet padi ini memiliki bentuk yang menyerupai butiran biji padi. Dibandingkan jenis payet lainnya, payet padi ini memiliki bentuk yang lebih kaku dan keras alias tidak terlalu fleksibel.
Biasanya, pengaplikasian payet padi ini akan dikombinasikan dengan payet lainnya supaya hasil akhirnya lebih cantik. Contohnya, dikombinasikan dengan payet pasir atau payet piring.
Payet Piring
Payet piring ini dibagi menjadi 2 jenis yakni payet piring datar dan payet piring tekuk, perbedaan keduanya adalah di bentuk permukaannya. Payet piring datar bentuknya mirip dengan kepingan CD, datar dengan lubang di bagian tengahnya. Sedangkan payet piring tekuk memiliki bentuk yang sedikit cekung atau sedikit tertekuk di bagian tengahnya.
Payet Pasir
Merupakan jenis payet dengan ukuran paling kecil, bentuknya pipa atau cincin kecil dengan lubang di bagian tengahnya. Payet ini bisa digunakan untuk membentuk sebuah pola sendiri atau digunakan sebagai pelengkap payet piring. Untuk menggunakan payet pasir ini dibutuhkan kesabaran dan ketelitian yang tinggi mengingat ukurannya sangat kecil, menyerupai pasir.
Payet Manik-manik
Merupakan panyet yang berbentuk seperti manik-manik, bentuknya sangat beragam. Biasanya payet manik-manik ini kerap digunakan sebagai bahan untuk membuat aksesoris seperti kalung, gelang, anting-anting, dan sejenisnya.
Payet Jantung
Payet dengan bentuk love (hati) dengan ukuran lebih kecil, payet ini biasanya warna-warni sama seperti payet lainnya. Namun, payet hati ini cenderung punya permukaan yang lebih mengkilap. Biasanya payet ini digunakan untuk dekorasi pada dress atau tas.
Payet Batu
Bentuknya menyerupai batu diamond dengan sisi-sisi permukaan yang indah, payet ini akan memberikan kesan yang lebih mewah dan megah pada busanamu. Bentuknya lebih besar dibandingkan payet jenis lainnya, contohnya bundar, kotak, segitiga dengan warna-warna yang lebih berkilau.
Payet Tebu atau Payet Patahan
Payet tebu memiliki bentuk bulat namun lebih panjang dan memiliki lubang pada bagian sumbunya sehingga bentuknya mirip seperti tebu yang dikuliti.
Payet Lombok
Jenis payet terakhir adalah payet lombok, sesuai dengan namanya payet ini memiliki bentuk seperti cabai dengan ukuran yang lebih kecil. Payet ini kerap digunakan sebagai ronce atau rantai, utamanya di bagian ujung atau pinggir pakaian. Payet ini cukup jarang digunakan dan tidak sepopuler jenis payet lainnya.
Serapan
Ternyata payet serapan dari Bahasa Belanda yakni paillette. Ini merujuk pada ornamen kecil, biasanya berkilau, dan umumnya berbentuk cakram.
Dalam kostum, pakaian dan aksesoris busana, payet memiliki lubang di tengah, sedangkan spangles memiliki lubang di bagian atas. Payet biasanya sangat kecil dan datar.
Payet dapat dijahit rata dengan kain , sehingga membuatnya tidak bergerak, dan kecil kemungkinannya untuk jatuh; atau mereka mungkin dijahit hanya pada satu titik, sehingga payet menjuntai bebas dan bergerak dengan mudah, serta memantulkan lebih banyak cahaya.
Beberapa payet dibuat dengan bentuk faset, untuk meningkatkan kemampuan reflektifnya, sementara yang lain dicap dengan keping yang menyerupai kelopak bunga.
Payet atau burci adalah benda kecil yang kerap digunakan untuk menghias busana, aksesoris fashion maupun linen rumah tangga. Selain mempercantik tampilan, sulaman payet membuat terlihat lebih menarik. Tak perlu lagi menambahkan perhiasan mewah.
Sulaman payet sangat umumnya diterapkan pada model busana wanita seperti kebaya, gaun pernikahan, dress, kaftan dan gamis. Tetapi belakangan ini, penggunaan burci atau payet merambah ke produksi tas, dompet, bando, jilbab dan masih banyak lagi.
Awal Mula
Selain bulat mutiara, sebenarnya bentuk dan varian warna payet cukup beragam. Bahan dasar pembuatannya pun bervariasi, mulai dari logam, kristal, hingga batu permata. Namun yang paling populer adalah bahan plastik.
Sejarah mencatat bahwa payet mutiara sudah dipakai sejak peradaban kuno di daerah Mediterania. Dahulu payet disebut sikka atau sequin dalam bahasa Inggris dan digunakan untuk menghias pakaian agar tampak mewah. Hingga akhirnya benda kecil ini populer sebagai dekorasi busana.
Payet dipasang secara manual dengan teknik sulam tangan. Seperti sulaman-sulaman lainnya, kita membutuhkan jarum dan benang untuk menjahit payet menurut pola atau desain yang sudah dibuat. Butuh ketelitian dan keterampilan yang baik dalam menyelesaikan satu karya sulaman payet.
Di pasaran kita bisa menemukan dua macam payet yaitu payet jepang dan taiwan. Keduanya berbeda dari segi karakteristik serta harga.
Payet jepang sangat mengkilap saat terkena cahaya sedangkan payet Taiwan cenderung doff. Warna payet taiwan tidak seawet payeng jepang
Biasanya potongan payet taiwan tidak selalu sama. Belum lagi lubang ditengah untuk benang payet taiwan yang tidak selalu sama, kadang besar kadang kecil bahkan seringkali tidak berlubang.
Sebanding dengan kualitasnya, harga payet jepang jauh lebih mahal dibanding Taiwan. (Hilal)