Linimassa.id – Banyak lomba yang dihadirkan saat 17 Agustusan. Salah satunya lomba panjat pinang.
Lomba panjat pinang merupakan salah satu tradisi yang sangat populer di Indonesia, terutama saat perayaan Hari Kemerdekaan.
Perlu diketahui, asal-usul lomba panjat pinang ini beragam. Ada beberapa versi, namun versi yang paling umum ternyata cukup menyakitkan. Konon lomba panjat pinang sudah ada sejak zaman Kolonial Belanda.
Versi yang paling umum adalah bahwa lomba panjat pinang berasal dari zaman penjajahan Belanda.
Saat itu, sekitar tahun 1930-an, panjat pinang diadakan sebagai hiburan dalam acara-acara besar seperti pernikahan, kenaikan jabatan, atau perayaan hari ulang tahun para pejabat Belanda.
Pesertanya biasanya adalah pribumi, sementara hadiah yang digantung di ujung pohon pinang adalah makanan khas Belanda seperti keju dan gula.
Tuan Belanda dan para ningrat akan tertawa-tawa melihat kelucuan dan usaha mati-matian rakyat jelata untuk mendapatkan hadiah berupa keju dan gula.
Ternyata, lomba panjat pinang adalah hiburan bagi tuan-tuan Belanda dan pembesar lokal. Sementara pesertanya adalah rakyat jelata.
Versi lainnya adalah versi China. Konon kabarnya, lomba ini berasal dari festival hantu di Tiongkok. Permainan ini disebut Qiang Gu dan erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat Tionghoa.
Beberapa sumber lain menghubungkan panjat pinang dengan tradisi Hindu-Buddha. Panjang pohon pinang diartikan sebagai simbol perjuangan manusia untuk mencapai kesempurnaan.
Jika zaman dahulu diartikan sebagai simbol perjuangan dan sekadar hiburan orang Belanda dan para ningrat, kini lomba panjat pinang menjadi bergeser makna.
Misalnya dari sekadar hiburan menjadi simbol perjuangan, Seiring berjalannya waktu, makna lomba panjat pinang bergeser.
Jika awalnya hanya sebagai hiburan, kini panjat pinang menjadi simbol perjuangan dan semangat untuk meraih tujuan.
Setelah Indonesia merdeka, panjat pinang menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Hari Kemerdekaan. Lomba ini dianggap sebagai simbol semangat juang rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan. (Hilal)