Linimassa.id – Sebanyak 40% masyarakat Korea Selatan beresiko terkena diabetes. Gejala umum yang dialami oleh mereka yang beresiko terkena diabetes adalah glucose spike.
Glucose spike adalah kenaikan gula darah drastis setelah makan yang menyebabkan kita merasa luar biasa lelah dan mengantuk setelah makan, atau merasa lapar padahal baru saja selesai makan.
Glucose spike dapat menyebabkan diabetes dan penyakit kardiovaskular serta serebrovaskular lainnya. Tak hanya itu, glucose spike juga meningkatkan resiko kanker dan demensia.
Ungkapan “lonjakan glukosa” bukanlah istilah yang akrab bagi banyak orang, namun pengalaman yang digambarkannya kemungkinan besar adalah istilah yang familiar
Lonjakan glukosa adalah lonjakan energi singkat yang membengkak dalam diri kita—terutama pada anak-anak—setelah makan permen, kue kering, atau makanan manis lainnya.
Dengan kata lain, lonjakan glukosa adalah kenaikan gula darah yang bersifat sementara .
Mengalami lonjakan glukosa adalah hal yang biasa dan alami. Namun, bagi penderita diabetes, perubahan gula darah yang cepat bisa berbahaya. Bagi penderita diabetes, lonjakan glukosa dapat menyebabkan:
Kelelahan
Sering buang air kecil
Penglihatan kabur
Sakit kepala
Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk memahami apa yang menyebabkan lonjakan glukosa dan bagaimana mereka dapat mengelola dampaknya.
Glukosa dan Diabetes
Meskipun reputasinya buruk, gula sebenarnya merupakan bagian yang sangat penting dari makanan manusia.
Gula tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, namun selama proses pencernaan, sebagian besar gula dipecah menjadi bentuk gula paling dasar: glukosa.
Glukosa mengandung energi yang dapat digunakan tubuh kita untuk menjalankan semua fungsi dasarnya.
Saat kita makan, gula dari makanan kita diubah menjadi glukosa yang kemudian dimasukkan ke dalam aliran darah. Di sana, ia disalurkan ke seluruh tubuh.
Seiring waktu, jumlah gula dalam darah menurun karena digunakan dan disimpan oleh sel. Namun, penderita diabetes mengalami kesulitan mengatur proses ini dan mungkin mengalami lonjakan glukosa yang sangat tinggi (hiperglikemia).
Apa yang menyebabkan lonjakan glukosa?
Lonjakan glukosa dapat terjadi karena beberapa alasan.
Penyebab umumnya termasuk suntikan insulin yang terlewat, kurangnya aktivitas fisik, dan diet tinggi gula .
Yang penting, bukan hanya makanan manis yang menyebabkan lonjakan kadar glukosa. Berikut makanan yang sering menyebabkan lonjakan glukosa besar:
Karbohidrat : Ini adalah makanan bertepung—seperti roti, pasta, dan kentang—yang tinggi gula kompleks.
Buah-buahan : Meskipun buah-buahan memiliki vitamin penting, buah-buahan juga mengandung gula dalam jumlah tinggi (sering disebut fruktosa).
Alkohol : Jenis koktail, bir, anggur, dan sampanye tertentu mengandung gula dan karbohidrat.
Setiap orang merespons makanan dengan caranya masing-masing, jadi penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan tentang apa yang harus Anda perhatikan.
Mengelola Lonjakan Glukosa
Lonjakan glukosa adalah hal yang wajar dan perlu, namun penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah lonjakan yang terlalu dramatis.
Langkah terpenting yang dapat Anda ambil adalah berkonsultasi dengan dokter Anda—setiap orang memiliki keadaan uniknya masing-masing yang memerlukan rencana pribadi.
Secara umum, rencana ini cenderung melibatkan beberapa benang merah:
(1) Pemantauan glukosa secara berkala untuk mengetahui makanan apa yang menyebabkan lonjakan glukosa Anda.
(2) Menemukan resep pengganti gula.
(3) Olahraga teratur, dan
( 4) Minum air setelah berolahraga dan setelah makan makanan bertepung. (Hilal)