linimassa.id – Iklan IQOS sedang menyerbu televisi, dunia maya, dan spanduk jalanan. Ada yang pernah melihat? Jadi apa sebenarnya IQOS ini.
Dilansir dari situs resminya, IQOS adalah perangkat yang dirancang secara khusus untuk memanaskan tembakau dan tidak membakarnya.
Tembakau yang digunakan dalam batang HEETS merupakan tembakau asli yang secara alami mengandung nikotin.
IQOS terdiri dari Holder, Charger dan batang tembakau HEETS. Holder menggunakan teknologi HeatControl™ dengan bilah pemanas yang memanaskan tembakau dalam suhu yang terkontrol dan menghasilkan uap tembakau. IQOS tanpa api, tanpa asap dan tanpa abu.
Ini bukan merupakan rokok elektrik. IQOS adalah perangkat yang dirancang secara khusus untuk memanaskan tembakau dan tidak membakarnya, menghasilkan aerosol dengan cita rasa tembakau asli.
Rokok elektrik, di sisi lain, memanaskan cairan yang mengandung nikotin. IQOS harus digunakan secara eksklusif dengan batang tembakau yang dirancang secara khusus.
Ini adalah produk pemanas tembakau no.1* di dunia. Perusahaan menghadirkan cara baru menikmati tembakau tanpa membakarnya, bebas abu dan asap.
Mendunia
Ternyata produk ini pertama kali diperkenalkan pada November 2014 melalui peluncuran perangkat pemanas tembakau Iqos di Jepang dan Italia, sebelum secara bertahap diperdagangkan di negara lain.
Di samping rokok elektronik bermerek ini, sebagian besar portofolio berfokus pada perangkat yang memanaskan tembakau tanpa pembakaran.
Perangkat pemanas tembakau telah mengalami berbagai perubahan teknologi selama bertahun-tahun seiring dengan peluncuran versi yang berbeda: “Iqos 2.2” (2014), “Iqos 2.4” (2016), “Iqos 3” (2018), “Iqos 3 Duo” (2019), dan “Iqos Iluma” (2021).
Terdapat juga perjanjian lisensi dengan produsen tembakau lainnya, seperti perangkat Lil dari KT&G, yang sekarang diperdagangkan oleh PMI di luar Korea Selatan. Sejak tahun 2016, Iqos telah menjadi produk bebas asap unggulan dari PMI, yang kini sepenuhnya digunakan untuk mencapai “masa depan bebas asap”.
Pada tahun 2021, penjualan Iqos dan produk bebas asap lainnya menyumbang hampir 30% dari pendapatan global PMI, naik dari 20% pada tahun 2019.
Pada tahun 2020, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (U.S. Food and Drug Administration, FDA) memberikan otorisasi kepada PMI untuk menjual Iqos di Amerika Serikat sebagai modified-risk tobacco product (produk tembakau dengan risiko yang dimodifikasi atau MRTP) dengan klaim pengurangan paparan.
IQOS merupakan produk kedua yang menerima otorisasi tersebut setelah produk Swedish Match, yakni snus General. Meskipun pengajuan untuk klaim yang berkaitan dengan pengurangan risiko ditolak, keputusan untuk mengizinkan penggunaan klaim pengurangan paparan tetap dikritik oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) karena dapat menimbulkan kesalahan persepsi di kalangan konsumen.
Asal Mula
Meskipun produk alternatif selain rokok telah diteliti selama beberapa dekade, Philip Morris pertama kali memperdagangkan produk tembakau yang dipanaskan pada tahun 1990, ketika perusahaan tersebut memperkenalkan prototipe pertama perangkat untuk memanaskan tembakau tanpa proses pembakaran (Project Beta).
Perusahaan akhirnya meluncurkan dua perangkat di pasar yang ditujukan untuk memanaskan rokok yang membatasi pembakaran tembakau, yaitu “Accord”, perangkat yang dijual di Amerika Serikat dari tahun 1998 hingga 2006 (perangkat ini juga dirilis di Jepang dengan nama “Oasis”), kemudian “Heatbar”, perangkat yang dijual oleh anak perusahaan internasional PMI yang diluncurkan pada tahun 2006 di Australia dan Swiss, sebelum ditarik dari pasar.
Pada Januari 2014, Philip Morris International mengumumkan investasi sebesar €500 juta untuk membangun pabrik di dekat Bologna, Italia, yang didedikasikan untuk memproduksi produk tembakau yang dipanaskan.
Pada November 2014, versi pertama Iqos diluncurkan serta pertama kali dipasarkan di Nagoya, Jepang dan Milan, Italia, sebelum secara bertahap diluncurkan di negara lain.
Sejak tahun 2016, Philip Morris mulai gencar mempromosikan “masa depan bebas asap”, dengan upaya komersial yang semakin terfokus pada produk alternatif selain rokok.
Sejak itu, produk ini menjadi produk unggulan Philip Morris, dengan merek yang berkembang untuk perangkat yang berbeda. Pada tahun 2016, PMI meluncurkan Iqos Mesh di Britania Raya sebagai produk vaping, yang menjadikannya satu-satunya produk Iqos yang tidak berbasis tembakau yang dipanaskan.
Produk ini generasi berikutnya (“Iqos 3” dan “Iqos 3 Multi”) diluncurkan di Tokyo pada Oktober 2018 dan kemudian di belahan dunia lainnya.
Pada Januari 2020, PMI dan perusahaan Korea Selatan, KT&G, mengumumkan kemitraan untuk distribusi internasional Lil, rokok elektrik hybrid/produk tembakau yang dipanaskan, sebagai bagian dari portofolio Iqos.
Pada musim panas berikutnya, PMI mengganti nama Mesh menjadi Veev dan meluncurkannya di Selandia Baru sebelum secara bertahap memperluas distribusinya ke negara lain.
Iluma, sistem baru yang menggunakan teknologi pemanas induksi, diluncurkan di Jepang pada Agustus 2021.
Pada tahun 2017, segmen bebas asap menghasilkan penjualan sebesar $3,6 miliar untuk PMI (13% dari keseluruhan penjualannya), dibandingkan dengan $64 juta pada tahun 2015.[
Pada awal tahun 2018, produk ini menyumbang 15% dari pangsa pasar industri tembakau di Jepang.
Pada tahun 2020, produk ini menyumbang 5,5% dari pasar tembakau global walaupun hanya tersedia di 52 negara, dan jumlah ini melonjak menjadi hampir 70 negara setahun kemudian.[
Menurut laporan keuangan PMI, penjualan produk bebas asap berkontribusi hampir 30% dari pendapatan perusahaan selama kuartal pertama tahun 2021.
Philip Morris juga melaporkan bahwa perusahaan menghabiskan 99% dari anggaran litbang untuk mendukung produk bebas asap.
Upaya PMI untuk mencapai transisi bisnis bebas asap memungkinkan perusahaan tersebut untuk memulai proses penerbitan obligasi berkelanjutan untuk membiayai bisnisnya secara mandiri pada Agustus 2021. Langkah-langkah seperti itu telah menimbulkan ketakutan akan praktik greenwashing.
Pada 2021, perangkatnya tersedia di sekitar 70 negara.[50] Termasuk di antaranya, Amerika Serikat, Kanada, Belarus, Moldova, Georgia, Israel, Swedia, Korea Selatan, dan Portugal merupakan negara-negara yang telah mengadopsi pendekatan khusus untuk mengawasi penjualan produk tembakau yang dipanaskan/Iqos.
Di Kanada and Israel, kemasan perangkat ini disertai oleh pesan peringatan. Di Amerika Serikat, FDA memberi otorisasi bagi Philip Morris untuk memberikan klaim pemasaran “pengurangan paparan”, karena beralih sepenuhnya dari rokok ke Iqos akan mengurangi paparan terhadap bahan kimia berbahaya, tapi FDA menolak Philip Morris untuk menyatakan bahwa beralih sepenuhnya dari rokok ke Iqos dapat mengurangi risiko penyakit bagi penggunanya. (Hilal)