linimassa.id – Pernah menenggak kola atau cola? Jenis ini biasa dikenal sebagai minuman ringan manis berkarbonasi yang biasanya menggunakan pewarna karamel dan mengandung kafeina.
Rasa minuman kola masa kini adalah campuran dari lemon, kayu manis, dan vanila; namun kandungan utama kola berasal dari biji tumbuhan yang disebut kola (dari nama pohon inilah nama minuman ini berasal).
Beberapa minuman kola tanpa kafeina juga tersedia walaupun ada yang mengatakan minuman tersebut bukan kola. Meskipun demikian, baik produsen maupun mayoritas peminum kola tidak memedulikan masalah ini.
Warna Kola
Sejak kehadiran pelopornya, Coca-Cola, minuman ini biasanya diberi warna karamel yang nampak coklat kehitaman. Namun ada beberapa era/wilayah yang juga memunculkan minuman kola jernih (clear cola) tanpa pewarna.
Varian tersebut seperti Coke Putih (White Coke) yang dibuat spesial Coca-Cola untuk petinggi militer Uni Soviet Georgy Zhukov pada 1940-an; Crystal Pepsi, Tab Clear, dan 7 Up Ice Cola di tahun 1990-an; Hippie Cola di Denmark; dan baru-baru ini Coca-Cola Clear di Jepang.
Coca-Cola adalah minuman ringan berkarbonasi yang dijual di toko, restoran dan mesin penjual di lebih dari 200 negara. Minuman ini diproduksi oleh The Coca-Cola Company asal Atlanta, Georgia, dan sering disebut Coke saja (merek dagang terdaftar The Coca-Cola Company sejak 27 Maret 1944).
Awalnya dibuat sebagai obat paten saat ditemukan pada akhir abad ke-19 oleh John Pemberton, Coca-Cola akhirnya dibeli oleh pebisnis Asa Griggs Candler yang taktik pemasarannya berhasil membuat Coke mendominasi pasar minuman ringan dunia sepanjang abad ke-20.
Perusahaan ini memproduksi formula konsentrat yang kemudian dijual ke pabrik Coca-Cola berlisensi di seluruh dunia.
Pabrik botol yang memegang kontrak eksklusif dengan perusahaan ini memproduksi produk akhir dalam bentuk kaleng dan botol dari konsentrat tersebut, dicampur dengan air yang telah disaring dan pemanis.
Pabrik-pabrik tersebut kemudian menjual, mendistribusikan, dan memasarkan Coca-Cola ke toko-toko eceran dan mesin penjaja.
Coca-Cola Enterprises adalah contoh pabrik Coca-Cola, yang merupakan pabrik Coca-Cola terbesar di Amerika Utara dan Eropa Barat. The Coca-Cola Company juga menjual konsentrat untuk air mancur soda di sejumlah restoran besar dan distributor jasa makanan.
The Coca-Cola Company juga pernah mengeluarkan minuman cola lain dengan merek Coke, yang paling umum adalah Diet Coke, kemudian Caffeine-Free Coca-Cola, Diet Coke Caffeine-Free, Coca-Cola Cherry, Coca-Cola Zero Sugar, Coca-Cola Vanilla, dan beberapa versi khusus berperisa lemon, jeruk nipis atau kopi.
Menurut Interbrand pada tahun 2011, Coca-Cola adalah merek termahal di dunia.
Asal Mula
John Styth Pemberton merupakan seorang eks-kolonel tentara Konfederasi Amerika yang menderita kecanduan morfin demi mengurangi rasa sakit akibat luka yang didapatnya saat Perang Saudara Amerika.
Pria yang kemudian menekuni dunia farmasi ini berusaha mencari resep obat untuk mengurangi kecanduannya tersebut. Mulanya John berhasil meracik minuman wine bernama “Pemberton’s French Wine Coca”; namun karena di tahun selanjutnya kota tempat tinggalnya, Atlanta memberlakukan pelarangan alkohol, lahirlah Coca-Cola yang kita kenal sekarang ini.
Coca-Cola pertama kali dijual di toko obat Jacob’s di Atlanta pada 8 Mei 1886 dengan harga 5 sen sebagai sebuah obat paten, bukannya minuman ringan seperti saat ini.
Selain untuk mengurangi kecanduan alkohol dan morfin, saat itu Coca-Cola juga diklaim bisa menyembuhkan gangguan pencernaan, impotensi, sakit kepala, penyakit syaraf dan lainnya.
Nama “Coca-Cola” diambil dari daun koka dan kacang kola yang menjadi formula awal minuman ini, sedangkan logonya diciptakan oleh Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John. Robinson menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir dan dua huruf C yang akan tampak menonjol untuk periklanan, yang kini menjadi salah satu logo paling terkenal di dunia.
Dalam perkembangannya di tahun 1888, Coca-Cola sudah diproduksi oleh tiga bisnis yang berbeda, dengan hak mereknya dipegang putra John, Charley.
Tersebutlah kemudian pemilik toko obat bernama Asa Griggs Candler, yang tertarik dengan minuman baru ini. Candler kemudian mulai membeli sebagian kepemilikan formula Coca-Cola di tahun 1887, yang disusul pembelian lainnya pada 14 dan 17 April 1888.
Diperkirakan Candler mengeluarkan US$ 2.300 untuk pembelian tersebut. (Hilal)